Wanna search something?

Sunday, May 28, 2017

Me and Volunteering with Dreamdelion

       Minggu ketiga di bulan Mei aku lewatkan untuk bergabung dengan volunteer Dreamdelion. Kebetulan juga sih karena Mbak Eva, mentorku di Klub Jagoan yang beliau merupakan salah satu board manager di Dreamdelion. Agenda hari itu adalah outbond games Dreamdelion yang berkolaborasi dengan perusahaan startup bernama Caption di Sejati Desa, Sumberarum, Moyudan, Sleman. Pagi jam 8 aku sudah bertengger manis di depan gelanggang karena janjiannya jam segitu. Eh, sama aja sih y, ngaret HAHA. Aku lalu berangkat boncengan sama mbak Uliya, anak Farmasi 2015, salah satu volunteer juga. Ternyata Sejati Desa jauh ugha ya. Pokoknya Jalan Godean km 15an lah. Sampai di sana sudah disambut adik-adik yang sudah berkumpul di rumah pak dukuh. Ada sekitar 25 anak yang datang. Mereka super berisik, sok-sokan, tapi pinter! Aku berkenalan dengan beberapa orang anak, yang paling menonjol a.k.a berisik adalah si Imam, kayaknya cucunya pak dukuh dia. 
       Anak-anak kemudian dibagi menjadi 4 kelompok, namanya: Power Rangers; Super Elang Jawa; Harimau; dan Halilintar. Anak-anak juga diajari beberapa kata command dalam bahasa Inggris (karena kakak-kakak Caption ada yang foreigner) seperti ready, set, dan go. Tak lama, kakak-kakak Caption datang dan memperkenalkan diri. Kakak-kakaknya juga seru, rame, dan supel (what i love from people who are work in creative industries). Mereka lalu melebur dalam kelompok-kelompok anak-anak dan mulai saling berinteraksi.
       Kami semua lalu berjalan menuju lapangan voli kampung. Lumayan jauh sih hm. Dan panas juga hm. Wkwkwk. Wafa (anak intern Dreamdelion) membuka games. Ada 4 games. Game pertama adalah build the tower. Btw semua games entah itu properties and mechanism, sudah disiapkan dari Caption. Game build the tower intinya membangun bangunan setinggi-tingginya menggunakan sedotan dan properti tambahan yaitu selotip. Tim diberi waktu 10 menit untuk menyusun bangunan. Game ini dimenangkan oleh tim Halilintar karena mereka memakai trik membangun sedotan dengan bantuan tiang net voli wkwk jenius. Tapi menurutku bangunan paling oke punya kelompok Harimau. Sumpah itu bangunan teknik abis wkwkw.

Ini squad Power Rangers
And this is Harimau's

       Lanjut game kedua adalah Dragon & Baloon. Jadi gamesnya itu tiap tim membentuk banjar dan saling berpegangan di pundak kayak ular naga itu loh. Ini emang namanya agak ribet wkwk. Peserta paling belakang kakinya dipasang balon. Tugas peserta paling depan adalah memecahkam balon milik lawan. Waktu game ini anarkis sumpah haha. Akhirnya hanya battle per dua kelompok, jadi ada 2 pemenang yaitu tim Power Rangers dan Halilintar.

Super Elang Jawa!
       Game ketiga adalah Rubberband Estafet. Cara mainnya, tiap tim diambil 5 anak lalu diberi sedota n satu-satu. Peserta paling depan akan diberi karet yang ditaruh di sedotan. Terus dioper ke belakangnya pake sedotannya itu. Sedotannya dikasih ke mulut ya. Waktu yang diberikan pada permainan ini adalah selama 3 menit. Wkwkw lucu-lucu banget muka mereka. Apalagi yang paling belakang karena dia harus menampung karet yang sudah sampai ke belakang. Game ini dimenangkan oleh tim Harimau dengan total karet gelang sebanyak 12 biji yeheee!

Lucu khaaan mukanya
       Game keempat dan terakhir (itu udah panas banget soalnya yaAllah kemetav) adalah Caterpillar Race. Tiap tim diambil 5 orang lalu kaki mereka saling diikat membentuk barisan. Ikatnya pakai tali rafia aja sih. Mereka lalu harus berjalan bersamaan hingga mencapai garis finish. Lucu loh game ini, sangat melatih koordinasi dan kekompakan. Antara mau ketawa sama kasihan waktu melihat mereka jatuh berbarengan wkwkwk. Game ini dimenangkan oleh Power Rangers (lagi-lagi).
      YEYEYYYY! Akhirnya games selesai! Saatnya penyematan pin dan kembali ke rumah pak dukuh. Ini adalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak, MAKAN! "Mbak mengko ono maem e, to?", tanya Amir, salah satu bocah kelas 2 SD, pagi sebelum acara dimulai. Lah, mana q tau dique wkwk. Selesai dibagi makan siang dan snack, kita foto-foto dan anak-anak boleh pulang. Oiya, sebelumnya juga ada penyerahan buku dari Caption untuk Dreamdelion. Selanjutnya adalah sesi networking lunch dengan Caption a.k.a para volunteer ditraktir makan siang. Kami makan siang di Kepik Sawah. Eh sumpah ya itu pesanan makanan nggak berhenti-berhenti datengnya-_- Oke, kita semua para volunteer makan gratis ehehe.
      
Mba Nabila and om Larry (pendiri Caption, orang Singapura)
SOOO HERE IS US YUHUUU~~~

Volunteers and Caption's crews

Soooo, thats all, thank you for reading!
**all photos credit to mba Cece's cam:p**
YUK VOLUNTEERING! :)

Sunday, May 07, 2017

Perempuan Pendosa Menginginkan Lelaki Surga

       Well, sudah bulan Mei ternyata. April wasn't as hectic as i tought and surpriseeeeeee Mei jebul luwih hectic, i mean nek April stuck nong praktikum Mikrobiologi, iki Mei malah sok2an kakean kegiatan. Ew saya pada diri saya sendiri.
       Oh iya, membaca postingan sebelumnya, yang ternyata sangat alay duh, aku keterima jadi cofas Palapa! Wkwkwk. Hmm salah satu target 2017ku sudah ada yang tercapai. Tapi ada gagalnya juga, aku gagal seleksi beasiswa. Hmm nggak papa.
       Jadi malem ini aku mau nulis apa ya. Hmm tadi pagi aku ikut Sekolah Menulis yang diadakan DEMA, KAB, dan Plantagama. Lumayan sih sebenarnya, biar tulisanku di sini perhaps agak berbobot? Karena selama ini tulisanku kebanyakan curhat aja, kaga ada faedahnya. Maap ya yang udah baca kalau ternyata buang-buang waktu kalian:( Tadi sayangnya aku nggak bisa ikut kelas sampai selesai huft jadi nggak jadi dapet ilmu jadi maap kalo tulisanku bakal gini-gini aja sampe aku dapet kelas nulis lagi:(( Oiya ini bukannya aku sok selo atau bagaimana, tugas jelas banyak shay. Tapi entah aku habis ngerjain laprak kan eh scrolling-scrolling instagram tuh, nah nemu postingan ada mas dan mbak anak UGM 2013 anak kedokteran mau nikah, akadnya sih hari ini wqwq.

       Al Qur'an Surat An-Nur Ayat 26

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

      Jadi itu yang bakal jadi topik malam yang sok selo ini. Apakah kalian tau artinya apa? Ya, bisa dibuka Al-Qur'annya ehehe.

      "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)"

        Berat memang kelihatannya. Apa aku boleh cerita sedikit?

        Diusiaku yang hampir 19 tahun, aku tak pernah yakin apakah aku benar-benar pernah jatuh cinta pada sesosok pria, eh aduh kok gimana ya ganti deh, seorang laki-laki. Ya, minimal yang suka atau naksir yang sampai suka kepikiran blablabla. Tenang, aku masih normal, aku masih demen sama mas-mas pake baju koko putih bersih sholat di masjid ehehe. Maksudku disini adalah disaat teman-teman disekitarku mungkin sudah berpengalaman dengan apa itu yang disebut cinta-cintaan, dan juga pacaran, im actually blank. Aku mungkin dekat dengan beberapa teman laki-laki, tapi kan ya mereka cuma teman? Walaupun manggil say dan bebi dan emoticon kiss itu sudah biasa haha. Mungkin juga aku belum pernah merasakan baper atau kebawa perasaan yang sebenarnya. Kalaupun pernah, it won't last long. Aku pun berkaca dari perjalanan cinta Bapak dan Ibu. Kalau kata Ibu, Bapak dulu sempat pacaran beberapa kali katanya, mantannya ada yang rumahnya di pinggir Jalan Bantul wqwqw. Kalau Ibu sendiri, katanya dulu ndak pernah pacaran tapi sehabis wisuda ada 4 pria yang mencoba mendekati Ibu. Wedyan. Dahulu Ibu sempat istilahnya "emoh" dan "wegah" sama Bapak. Bapak jadi frustasi terus katanya mau pindah ke Sanden mau nandur bawang merah aja sambil mengamati Ibu bakalan sama siapa WQWQ. Alay emang hahaha. Bapak dan Ibu tidak pernah membicarakan topik pacaran selama ini, hingga aku setua ini huft. Malah terkadang, adikku yang nomor 3 masih kelas 2 SD suka nyeletuk, "Mbak Amas ki nduwe pacar durung?" HAH DASAR KEMAKAN SINETRON INI BOCAAAAH. Tengsin saya. Nggak punya sih. HAHA.
       Aku dibesarkan Bapak dan Ibu dalam lingkungan Islam yang yah sebenarnya tidak cukup ketat. Buktinya tidak ada diantara kami bertiga yang bersekolah di pesantren, walaupun Bapak ngajar di pesantren hehe. Aku kadang merasa kami seperti dibiarkan paham sendiri tentang berbagai larangan-larangan dalam agama melalui kehidupan sehari-hari. Ya, kalau menurutku berhasil, sih, buktinya aku nggak pernah aneh-aneh wqwq. Nah, entah sebenarnya, tetapi menurutku, untuk masalah bepacar *eaa Bapak dan Ibu lagi-lagi membiarkanku untuk mencari jawaban sendiri. Aku ingat dulu sebenarnya waktu kelas 5 SD tuh, jaman-jaman bayi-bayi SD mulai pacaran, aku cerita tentang temanku yang pacaran ke Ibu, yah eh aku malah dimarahin kalo aku nggak boleh pacaran. Leh. Siapa juga sih yang mau pacaran hft kzl. Entah apakah larangan itu masih berlaku hingga kini WQWQ.
       Sebenarnya aku juga nggak paham pacaran itu seperti apa. Walaupun kalo ada temen yang curhat dan need an advice, aku akan berubah menjadi sosok berpengalaman dalam dunia percintaan alay HAHA. Kalau melihat teman, ada yang pacaran mereka keliatan asik, ada juga yang kaya bikin terkekang. Beda-beda emang y. Jujur, aku sendiri nyaman seperti ini, nyaman sendiri. Nggak pernah sebenarnya kaya ada rasa kesepian yang gimana-gimana ataupun ya gimana-gimana. Im fine im happy that's enough dan sepertinya bepacar memang tidak ada dalam my bucket list.
       Balik lagi ke QS An Nur ayat 26. Ngeri juga ya sebenarnya. Bayangin aja nih kalo sebenarnya pasangan kita nanti itu ya cerminan dari diri kita yang ternyata diri kita seburuk itu. Well, nanti pasti ada yang bakal bilang kalau nggak papa lah blahblahblah tapi apa salahnya sih kalo kita memperbaiki diri biar dapat cerminan yang sesuai pula? Aku sendiri bisa dibilang bukan perempuan baik-baik. Waduh kok ngeri ya kata-katanya, kayak b*tch aja. Tapi kalo menilai diri sendiri yang sisi bagusnya kan kayak subjektif banget. Jadi aku mau menilai diriku sejelek-jeleknya dulu.
       Kadang aku suka ngebayangin nih, ini bayangin doang, dosa sebenarnya, emang kan keliat aku ini bukan perempuan baik-baik yang sudah menaati akidah akhwat muslimah yang benar eh atau lebih tepatnya belum, aku dapat pasangan mas-mas yang super imannya yang pengennya bisa membimbing dan kita bareng-bareng ke surga. Aduh kalo kalian mulai jijik baca ini and be like "Ini anak ngapain masih semester 2 udah sok-sok mikir kayak gini ew", aku saranin berhenti aja wkwk. Yang masih kuat lanjut shay. Nah, bayangan itu tadi udah kayak perempuan pendosa menginginkan lelaki surga. Pungguk merindu bulan. Nggak bakal kesampean. Aku juga jadi mikir lagi, pasti mas-mas kayak gitu juga kepikirannya sama mbak-mbak yang ukhti-ukhti gitu dah, nggak bakal kepikiran yang kelas peyek rendah iman macam sayah. Jadi, apa yang harus kita lakukan wahai kaum Hawa sejagat raya?
        Muhasabah. Instropeksi diri.
       Okey, itu mudah di lidah tapi kadang berat di aksi. Okey, perlu digaris bawahi juga bahwa kita instropeksi diri karena Allah, bukan untuk cari jodoh, ya itu bisa jadi sih, tapi tujuaanya adalah Lillahita'ala. Memantaskan diri untuk mendapatkan ridha-Nya. Suka kepikiran nggak sih kalau Allah sudah ridha, udah lah pasti semua akan berjalan on the right track. Allah selalu sayang sama hamba-hamba-Nya. So, sebenarnya mari jangan lelah untuk selalu instropeksi diri. Jadilah pribadi yang semakin baik dari hari ke hari.
Semoga aku segera ketemu masnya #lah #eh


Akhwat awam jarang tahajjud, puasa sunnah, shalat tepat waktu, jarang ngaji, nggak pernah ikut kajian, tukang ghibah, dan alay -astaghfirullah Anda rupanya harus banyak istighfar, Pus-, tetapi selalu mencoba untuk menjadi sebaik-baik muslimah,
Puspa Almas.

Sunday, April 02, 2017

Aku yang Embuh

      Tadi baru aja selesai wawancara Co-Fas PPSMB Palapa 2017. Rasanya? Ngek. Skak. Ditanya-tanya ini itu biasalah, sampe pertanyaan macam begini juga "Kalo partnermu besok nih, cowok, ganteng, terus dia bribik kamu, kamu bakal gimana?". Leh. Tetep bakuhlah. Nggak akan pernah terjadi juga, saya kan jelek, Mbak aduhhh wqwqw.

          Nggak-nggak inti cerita bukan itu. Itu tadi pancingan buat aku nulis ini. 

        Aku sekarang sudah menginjak semester 2, di kampus Gadjah Mada, udah tahun 2017 pula. Tahun lalu, 2016, was a apa ya ungkapan yang cocok hft. Banyak pedihnya, banyak tangisnya, dan buanyak banget penyesalannya. Well, kalau diingat semester 1 aduh, tiap hari kok rasanya pengen nangis dan bikin sekarang rasanya pengen nangis kok aku dulu nangis (soalnya dulu suka nangis beneran). Semester 1, masa transisi dari yang mulanya berseragam putih abu-abu sekarang jadi warna-warni, eh enggak juga sih bajuku warna itu-itu aja. Diterima di kampus terbaik, kampusnya lho, rasanya kok biasa aja. Maklum sih pilihan kedua wkwk. Aku dulu lebih banyak diam dan bodo amat. Ya sekarang juga masih sih. Kebetulan sekali waktu itu Bapak dan Ibuk sedang pergi haji. Jadilah maba hati pedih ini menjalani hari nglajo dari mBantul sampai mBulaksumur dengan kadang nangis di jalan. Merasa tidak cocok, the environment also the society, messed me up so much that i can spend Rp.3.000.000 in just 1.5 months (habis Bapak Ibu pulang aku dimarahi kok uangnya habis, aku sendiri merasa nggak foya-foya, aku cuma suka beli makanan biar lupa kalo aku lagi sedih). I don't tell them what actually i feel, i never tell them. Aku dapat UKT tertinggi dengan sebenarnya gaji orang tua yang tidak setinggi itu, dan dengan keadaan jurusan yang sebenarnya tidak kusenangi, i think i'm enough untuk merepotkan Bapak dan Ibu. Akhirnya ya itu tadi. Ke kampus ya ke kampus aja. Tapi aku berpikir aku tidak boleh seperti ini terus. Masa udah bayar mahal-mahal begini-begini aja. Aku sempat mendaftar beberapa organisasi dan itu cukup membuatku perlahan lupa akan luka di hati ini. But still, i never fell that i'm belong to them.
         Semester 1 taught me a lot. Bahasa puitisnya, semester 1 mendewasakanku #eaa. Aku tersadar dari ketololanku, kekanak-kanakanku, dan segala kebodohan lain. Kesempatan-kesempatan emas yang aku lewatkan, pengalaman, teman, dan banyak hal. Di semester ini, aku hanya mencoba menjadi sosok yang baru, dengan revolusi baru maksudnya hehe. Aku perlahan menerima disaat beberapa teman malah semakin mantap untuk pergi. Aku sudah terlalu lelah untuk menyusul mereka dan rasanya aku telah banyak membuang berbagai hal yang berharga bila aku pun dapat pergi. Aku mencoba living up my life because life is not to please everyone. Orang nyebelin itu ada, orang baik juga banyak, dan well it's normal and you have to accept that. Berdamai dengan kenyataan memang terasa sulit, tapi bila kamu berhasil, wow.
        Rasa jadi mahasiswa itu baru benar-benar ada akhir-akhir ini. Setelah semuanya mendadak terasa menjadi sibuk. Praktikum, laporan, tugas, organisasi, event, dan masih banyak lagi. Aku sendiri bukan orang yang hebat, bisa dibilang mahasiswa mbuh-mbuhan. Saat teman-teman anak kajian strategis bisa bicara ini itu, aku hanya bisa diam. Saat teman-teman anak event sibuk di sana sini, aku hanya bisa diam. Saat teman-teman anak lomba menang di berbagai kompetisi, aku hanya bisa diam ya ikut senang juga sih hehe. Yah, aku memang tidak seinspiratif mereka. Aku tau ini juga salahku karena tidak mau mengembangkan diri dari awal, menerima dari awal. Aku tidak akan menyalahkan siapa-siapa karena memang ini salahku, kan? Lantas, mau jadi apa kamu Pus kedepan kalau kamu seperti ini terus?
       Yang aku lakukan sekarang adalah banyak belajar, kembali belajar, memulai resolusi baru. Try everything. Mencoba mendaftar sana sini apabila ada oprec yang aku dirasa mampu untuk itu. Mencoba menjadi lebih rajin dan mengatur waktu. Gadjah Mada selalu memberimu banyak kesempatan. Banyak hal, dan semoga membuahkan hasil kedepannya.

       Oiya, kayaknya aku nggak keterima jadi Co-Fas deh. Yaudah nggak papa yang penting sudah coba daftar hehe.

        Teruntuk semua orang yang telah datang di kehidupanku di Gadjah Mada, teruntuk jalanan yang aku lalui tiap hari yang telah menerima tangisku, teruntuk Bapak dan Ibu, terima kasih, semoga aku tidak mengecewakan kalian semua.



Selasar sosek, nungguin Sekar, jam 11 praktikum Mikrobiologi,
Puspa Almas.

Sunday, February 12, 2017

Pengalaman Bikin SIM C

        Sebenarnya dari kemarin mikir-mikir pengen nge-post ceritaku bikin SIM apa enggak. Tapi di tengah liburan semester perdanaku yang ternyata super gabut, bisanya cuma nonton drama apa scrolling-scrolling di internet nggak jelas, oke saya mencoba produktif, bung.
        Dan oke itu ternyata aku cuma nulis beberapa doang yang pas liburan, cuma parkir di draft. Sisanya baru bisa dilanjutkan beberapa hari ini dan itu menunjukkan betapa gabut dan magernya liburan saya HAHA

        Kuylah sok baca cerita ane waktu bikin SIM C yang super guoblok.

        Akhir September 2016, pihak kepolisian DIY (eh atau seluruh Indonesia?) baru mengadakan operasi Zebra. Nggak tau juga kenapa zebra padahal yang dirazia motor sama pengendaranya kan ya. Praktis, aku, seorang mahasiswa semester pertama, usia 18 tahun, beralamat di mBantul, berkampus di salah satu PTN di Sleman, pasti bakal menjadi korban dari operasi ini. Oke gampang e aku bakal keno cegatan. Maka, awal-awal September aku sudah mulai mempersiapkan untuk mencari SIM, sekitar 2 minggu sebelum operasi tersebut dimulai. Sudah cerita lama kan ya kalau cari SIM pada pake jalur belakang a.k.a sim massal a.k.a titip a.k.a nyogok. Nah, Bapak menyuruhku itu, mbayar aja gitu, dan menakut-nakuti kalo tesnya itu susah. Aku sih sebenarnya biasa aja, nggak terlalu ngebet minta jalur belakang, tapi kan yang mau Bapak yah, mau bayarin pula, yaudah deh. Sebelumnya, Bapak sudah survey ke TKP yaitu ke Polres Bantul, tanya-tanya, dan well sekarang praktik seperti itu sudah tidak ada *katanya. Saat itu memang sedang gencar-gencarnya SABER PUNGLI dari Bapak Presiden Jokowi. "Sakniki akeh sing ngawasi, Pak", begitu kata salah satu pak polisi yang biasa menerima hal seperti itu. Eh tapi ternyata ya, masih ada jalan lain sis. Bapak disuruh datang ke semacam lembaga pelatihan gitu, katanya disitu masih bisa bayar (?).
        Ya udah aku bolos kuliah hari Kamis buat ambil formulir di loket, bayar 100rb (normal) terus aku sama Bapak cus ke LPK-nya itu. Nirfaedah ya sebenarnya saya bolos kuliah, orang cuma mau ambil form aja Bapak juga bisa hahaha. Tapi emang antrenya lama sih. Udah kan ke LPK-nya itu, kami disuruh bayar 100rb dan dikasih tau besok Sabtu ada bimbingan SIM. Oh, ada ya bimbingan SIM? Wkwkwk. Oke kemudian saya pulang dan ternyata sudah jam 11 siang dan laporan praktikum saya belum jadi dan saya harus inhal praktikum dan berarti saya harus bayar 50rb untuk ikut praktikum minggu depan bzzzzz. Agak sebel juga waktu ini.
        Hari Sabtu aku kesana lagi ke LPK-nya. YaAllah ternyata ruameee kali mak. Pesertanya aku kira lokal kecamatan Bantul aja, ternyata ada yang dari jauh pojok-pojok sana hahaha. Disana suruh bayar lagi 235rb atau 325rb ya? Lupa. Terus para peserta disuruh menuju tempat pelatihan di balai desa Ringinharjo. Kami mengikuti pelatihan sekitar 2 jam berisi materi-materi ke-lalulintas-an. Lumayan lah nambah-nambah pengetahuan haha. Intinya bapak-bapak LP-nya itu bilang kalau sekarang massal udah nggak kayak dulu, sekarang harus prosedural dan iku tes. Minimal kami harus lolos tes tertulis. Kami juga dapat sertifikat bimbingan yang nanti dilampirkan di form pendaftaran SIM (lhayo kui sing dibutuhke ki, Al - kata Bapak) dan jadwal kapan we have to take the test. Aku dapat hari Rabu yang berarti aku bolos matkul Fisika dan Math hiks.
        Hari Rabu kan ya. Dan aku baru tau ternyata praktikum Aver yang biasanya hari Rabu tapi ini kan acaranya dah habis biasanya persamaan persepsi itu minggu depan, persamaan persepsi itu dilaksanakan hari Rabu ini. Sialan. Duh gimana ini. Waktu aku ijin ke mbak-mbak Koor Asisten nggak diijinin:( Haduh:( Udah pokoknya saat itu pasrah semoga bisa cepet karena jam 1 aku harus segera ke kampus.
       Pertama aku menuju ke loket 1 menyerahkan berkas, kemudian dapat nomor, dan aku menunggu antri foto. Fyi sekarang foto itu diawal bukan diakhir. Cepet itu, orang baru 2 orang aku sama ibu-ibu hehe. Setelah selesai foto (yang pasti hasil finalnya ndembik, bro), aku antri untuk test tertulis. Lumayan ruame itu antrinya. Aku dengan sok-sokan sambil baca buku hehehe. Setelah menunggu berapa menit ya, nggak lama banget sih, aku dipanggil masuk ruang tes. Di dalem ada 2 bapak polisi dan berjejer-jejer komputer. Well, aku notice salah satu pak polisi di depan komputer itu adalah tetangga desa dan memang cukup tampan tapi sudah beristri waqaqa. Aku sempat buka hp untuk membaca materi yang kemarin sempat ku tulis, eh ketauan pak polisinya, aku dimarahin, katanya jangan nyalain hape ganggu servernya gitu. Padahal hapeku sendiri ku flight mode, ya nggak ada pengaruhnya lah hih zbl kzl. Btw pas dilihat-lihat, banyak juga yang gagal hahaha ketawa aku memang. Waktu tes, well emang ada beberapa soal yang ku nggak bisa dan menurut ku aneh, but i've passed the test with 25/30 hahaha mplok kuwi pak wangun to aku. Soalnya bapak polisi yang mondar-mandir ini suka galak sama peserta, tapi kebanyakan emang persertanya juga yang nggak dong bzzzzz-.- Karena aku lulus aku dipersilahkan lanjut untuk uji praktek. Aku diberi kertas kupon kecil dari pak polisi tetangga yang ganteng tadi hehehe. Dan aku keluar dengan agak sombongnya seperti itu yha HAHAHAHA.
        Dengan semangat aku menuju lokasi uji praktek, nggak jauh dari Polres. Dulu kan uji-nya cuma di depan Polres tapi sekarang sudah dipindah di terminal Palbapang. Kupon kecil tadi aku taruh di dashboard depan motor. Aku melaju ke sana. Sampai sana aku datang dengan mengendap-endap. Maklum kan ane nggak tau apa-apa. Terus aku nyari kupon kecil tadi. Kampret. Ilang. Waduh. Kemudian aku bertanya pada pak polisi terdekat bagaimana kalo kupon tadi hilang dan well, aku disuruh balik ke Polres:( Huft syedih. Tadi dah songong-songong pergi eh skarang balik lagi:(( Baliklah aku ke Polres ke ruang ujian tertulis tadi. Untung pak polisi tetangga itu memang baik yah, nggak dimarahin saya waqaqa. Udah saya pun cus kembali ke tempat uji praktek.
        Di tempat uji praktek aku pun mendaftarkan diri dan menunggu kloter pertama selesai. Pake rompi kuning yang super apek itu dan kami berbaris mendengarkan penjelasan pak polisi. Sumpah pak polisinya  mahir kali prakteknya, iyalah tiap hari dia kaya gitu. Ada 4 macam tes kan, jalan lurus, zigzag, angka 8 dan huruf U. Dari awal tes, sudah cukup banyak peserta berguguran, apalagi di angka 8. Aku sendiri tidak yakin tapi ternyata wowwww aku melaluinya dengan mudah, im sure it's not as hard as the gossip bzzz. Saat itu peserta tinggal 10 orang, hanya ada 2 wanita. Tiba giliran huruf U, dan seperti yang diprekdisikan, saya gagal:( Syedih:( Peserta yang gagal hanya aku dan seorang om-om. Yah, gagal lah daku dapat sim hari itu. Tapi Alhamdulillah sih, kalau dapat nanti antri ambilnya lama nanti aku harus ijin praktikum kan repot yha. Hah, at least, hari ini aku sudah berjuang!
        Aku melanjutkan uji praktek SIM sekitar dua hari sesudah hari itu. Iya itu pokoknya hari Jumat dan aku buru-buru dari Bulaksumur ke mBantul jam 9 keluar kelas, takut kalo ketinggalan since its friday guys. Alhamdulillah sampe sana sesi 1 belum selesai dan well ku mendaftar dan menunggu terlebih dahulu. Sambil mengamat-amati, terutama di huruf U. Gila-gila lumayan banyak itu yang lolos di huruf U hft. Saat sesi 2 dimulai, aku sempat mengobrol dengan mbak-mbak. Dia bilang katanya akhirnya lulus uji teori gitu wkwkw dan dia hari ini praktek sama temennya yang di sesi 1 tadi sudah gugur. Udah kan mulai tes, yah well sama aja, aku gagal di U:":":" Parahnya si mbak-mbak tadi malah gagal duluan di angka 8 waqaqaq=)) Yaudah kan karena kita kloter terakhir dan kita cewek, akhirnya kita latian bareng ber 4. Pokoknya kita coba tuh seluruh medan sampe bisa. Tuker-tukeran motor juga. Bapak-bapak polisinya juga masih ada disitu dan ngeliat kita latian, kita malah diajari. "Kalian itu pelajar toh Mbak, mbok sambil dihitung berapa sudutnya biar jangkauan beloknya itu lebih lebar, kaya gini loh.", laaah bapaknya malah kuliah umum wqwqwq=)) I've got the trick dari bapak-bapaknya, kalo bisa kita harus semepet mungkin lurusnya jadi waktu belok kanan itu lebar. Plus juga waktu belok itu agak digas tapi pelan-pelan. Yah well, i think i can beat it next! Wqwq
        Uji praktek SIM kesempatan terakhir (cuma ada kesempatan tiga kali yekan) aku lakukan seminggu selanjutnya lagi. Loh kenapa nggak secepatnya? Oke karena saat itu minggu-minggu terakhir kuliah so its simply because i dont want to skip those classes. Hari itu udah minggu tenang dan kayaknya operasi Zebra udah selesai:"""" Well, aku emang nggak terjaring operasi HAHAHAH IM NOT ZEBRA IM SPARTAN=)))) Aku datang di sesi berapa ya, lupa, kayaknya aku dapet sesi 2 lagi soalnya telat datengnya. Karena merasa sudah fully-experienced, aku santai-santai aja. Dan eeeeh ketemu mbak-mbaknya itu lagi. "Hehe, aku wis entuk SIM wingi, Mbak. Tapi kancaku kae galo praktek meneh.", begitu katanya. Yaelah dia udah lulus aja, tapi temennya belum dan akhirnya lulus sih itu huft kuharus menyusulnya. Jujur waktu ngeliat yang pada tes, aku jadi parno jangan-jangan nanti aku di angka 8 aja dah gagal:( Abisnya ini kesempatan terakhir and i dont want to fail again and again bzzz. Akhirnya giliranku pun tiba, dan aku agak deg-degan. Apalagi yang waktu angka 8 sebelumku, dia cuma gagal waktu mau balik nyrempet satu batu itu dan gagal. Oke, dengan santai aku melewati angka 8 itu dan yipiiieeeee i passed it again! Selanjutnya inilah the real war. Geblek juga sih aku, latiannya kan udah semingguan yang lalu:":" Semoga masih ingat huft. Priiiiiiiit, bunyi peluit oleh pak polisi dan aku bersiap. Syeeeeeetttttt. Tipis. Dan aku BERHASIL HAHAHAHAHA! ALKHAMDULILLAH YA ALLAAAAAAAAH.
        Aku jadi senyum-senyum sendiri waktu berhasil lulus HAHA. Ya bodo amat si, ku kan sudah berjuang keras:'D Selanjutnya motor-motor yang lolos disuruh berjejer. Ada sekitar 5 motor dan seperti biasa aku cewek sendiri. Uji praktek kedua ini adalah uji motornya. Waktu bapak polisinya ngecek motorku, lah nggak suruh ngapa-ngapain dan bilang "Wah wes, motor anyar iki.", begitu kata si bapak. Eh padahal aku cuma pake motor Beat-nya ibuk yang keluaran 2013. Yaudah deh Alhamdulillah aza yekan. Aku akhirnya diberi kupon awal kemarin dan bapaknya bilang, "Wah selamat ya udah lolos 3 kali perjuangan.", HWEHEHEHE MAKASIH BAPAKKKKKK WQWQWQ. Setelah mendapatkan surat pengantar ambil SIM, aku cusss melaju ke Polres untuk ambil SIM. Aduh pokoknya aku seneng banget berasa baru menang lomba HAHA PADAHAL BELOM PERNAH IKUT LOMBA. Aku kemudian masuk ke loket 1 dan menyerahkan berkas itu tadi lalu duduk sambil menunggu. Cuma bisa celingak-celinguk aja, sampe-sampe aku ditawari pizza roti dari ibuk-ibuk sebelahku wahaha Alhamdulillah. Sudah sejam aku duduk, dan akhirnya aku dipanggil yeyyyy. 
        "Mbak Puspa ya? Bisa lihat KTPnya?", kata bapak di loket. Aku mengeluarkan KTPku yang Alhamdulillah tak bawa. Setelah mengecek, bapaknya bilang, "Duh mbak, kok berkasnya njenengan nggak ada ya. Bentar tunggu lagi ya, saya carikan dulu.", LEH???? ILANG???? Yaudah sih aku duduk lagi sambil ngeliatin bapak sepuh itu nyari berkasku di tumpukan kertas. Aku mulai deg-degan berkasku kemana, tapi cuek sih, kan aku juga punya bukti aku dah lulus HAHA TEGA. Sekitar setengah jam berlalu, aku melihat si pak polisi tetanggaku yang ganteng mirip Jingoo DOTS muncul. Aku dipanggil lagi dan ditanyain sama beliau. "Mbak kok bisa nggak ada ya, Mbaknya ikut SIM kolektif?", tanyanya. Leh aku bingung, perasaan aku kemarin cuma ikut lewat LPK deh, eh apa itu emang sama? Aku lalu menjawab, "Ohh, saya kemarin ikut yang LPK J******* itu pak...", dan seketika si bapak sepuh dan tetanggaku itu melengos. "Wealah, Mbak, pantes saya cari-cari kok nggak ada. Ya kali gitu berarti SIMnya njenengan sudah disana mbak. Di sana ambilnya...", kata si bapak sepuh. LAAAAAH??????? MANA SAYA TAU PAK??????? TRUS NGAPAIN SAYA TADI DUDUK DISINI LAMA-LAMA Y PAK Y. BZZZZZZZ. Tapi karena aku sedang senang hati dengan kelulusanku, aku menganggap itu bukan masalah waqaqa. Aku kemudian cus ke LPKnya itu.
        Sampai di LPK, aku bilang sama mbak-mbak resepsionisnya. "Mau ambil SIM, Mbak." dan aku memperlihatkan KTPku. Mbaknya kemudian mencarikan dan berkata, "Loh, Mbak, kok baru diambil sekarang e?" LAAAAAH????? EMANG UDAH JADI DARI KAPAN????? "Eh? Emang udah jadi dari kapan ya, Mbak? Saya kok nggak tau?" Aku syok. "Wah udah dari semingguan yang lalu, Mbak. Mbak nggak dapet SMS ya?" Hah kampret hapeku itu emang kadang nyala kadang enggak bzzzzz. Yaela. Ahela. Ternyatah. Aku kemudian bilang sama mbaknya kalo aku udah ikut tes sampe lulus dan mbaknya ketawa dan bilang, "Harusnya cukup ikut praktek sekali nggak papa itu, Mbak. SIMnya pasti jadi hehehe." ETDAH QAMPRED Y MBAQ. INI YANG GEBLEK SEBENERNYA SIAPA SIH. ZZZZZZZZZZ.

Moral story:
- Udah deh, sebenernya percaya aja sama diri sendiri. Kita tu pasti bisa, kalo sampe nggak bisa, itu namanya masih proses belajar. Every pro begin with zero. Ujian SIM itu tu gampang banget kalo kamu emang bener udah lama megang motor dan kalo di jalan nggak bandel nglanggar rambu-rambu.
- Kalo punya HP yang dijadikan CP ya dinyalain terus lah
- JADI ORANG JANGAN GEBLEK-GEBLEK AMAT. ITU DUIT BUAT BAYAR LPKNYA BISA BUAT BIKIN SIM 3 ORANG DENGAN JALUR YANG SEBENARNYA HHHHHHHH.


HIDUP KEPOLISIAN INDONESIA YANG BERSIH DAN JUJUR!

Tertanda,
Yang bikin SIM jalur sebenarnya pun lulus tapi masih aja ikut yang bayar,
Puspa.

Saturday, February 11, 2017

BERMAIN BARENG FOSKA (BBF) #1

        Cerita ini diawali oleh cuitan mbak Salma di group chat Agronesian#4 ngajak anak-anak liburan bareng, habis tahun baru itu kalo nggak salah. Agak ngenes sih awalnya, soalnya nggak ada yang ngrespon. Karena q kasihan, yaudah deh q respon dengan "Ya ayooooo mbakkk liburan bareng". Mungkin sebenernya pada mau jalan-jalan bareng tapi kan itu liburan ya pasti anak-anak pada pulkam lah-_- Aku berpikir itu hanya ajakan wacana di grup semata layaknya biasanya, eeeeeeh ternyata enggak. Esok paginya udah ada multichat baru yang isinya mbak Salma, mbak Fiesha, dan mbak Khum. Wew, sepertinya mbak Salma serius wkwk. Setelah bahas sana-sini, tercetuslah kita mau pergi ke peternakan Tapos yang katanya namanya udah ganti, aku juga nggak tahu apa. Rencananya, Senin tanggal 9 Januari mau cus, udah di blow up ke grup Foska juga, responnya lagi-lagi sedikit. Ha. Ha. Yaudah deh. Yakali cuma pergi berempat.

        Setelah mendekati tanggal masuk nih, masuk tanggal 30 bro, kita mulai bahas ini jalan-jalan lagi. Diundang pula mbak Anis yang notabene si berisik Foska ke multi chat. Kita pilih-pilih hari dulu dan diputuskan hari Rabu, 25 Januari. Tujuannya masih sama di peternakan itu, yang ternyata namanya PT. Kepurun Pawana Indonesia. Kita juga rencana sekalian ke wahana air sekitar Klaten gitu. Mbak Anis juga pengen ada game ebuset mbak ini jalan-jalan doang berasa mau ngevent apa-_- Mbak Fiesha nggak bisa ikut soalnya dia masih di Tuban hft-_- Udah kan bikin broadcast-an lagi dan mbak Salma nyantumin id line-ku jadi CP-nya-_- Oke nggak papa, mbak, anggap aja q panjat sosyel-__- Di share lagi di grup Foska, Agronesian, dan kelompok studi se-Agro. Responnnya yaaaah, lumayan. Awalnya sepi juga sih. Yang ngechat aku juga cuma beberapa. Ada yang yes beneran ada yang cuma fafifu aja, sayangnya kok nggak ada yang nyantol yah:( Aku sendiri pm semua anak-anak Agronesian#4 dan well kebanyakan mereka pada masih di kampung hft. Akhirnya nih, dengan banyak terpehape, peserta BBFnya jadi 13 orang aja. Iya, 13 biji doang.

        Pagi itu, Rabu, 25 Januari kita berkumpul di gerbang perikanan, oke mereka nyebutnya gerbang utara fakultas kehutanan tapi w lebih familiar ama gerbang perikanan secara w penduduk lokal deket situ #ininggakpenting. Waktu kumpulnya sih 06.30 di broadcast, tapi kata mbak Salma kita paling lambat berangkat jam 07.30. Yaudah deh jam 06.25 aku baru berangkat dari rumah heheheheh. Sampai sana sekitar jam 07.06 dan aku menyebutnya rekor. "Buat latihan besok kalo berangkat kuliah jam segitu berarti nggak telat, mbak heheheh.", alibiku pada mbak Anis dan mbak Salma saat melihatku baru datang. Oke, disana baru ada 6 orang termasuk aku. Setelah menunggu sana sini, berangkatlah kita menuju PT. KPI.

        Aku berboncengan dengan mbak Khum. Aku sendiri baru kenal hehe. Mbak Khum dari Forestry Study Club (FSC) angkatan 2015 anak Grobogan. Mbak Khum anaknya berisik kaya mba Anis, kaya aku juga sebenarnya hahah jadi di jalan lumayan banyak ngobrolnya. Ku kira perjalanan bakal jauh dan lama banget, eh ternyata enggak, cuma sejam:( Bayanganku kita itu mau ke Klaten cuyyy, antar propinsi gitu, taunya ini di perbatasan doang-_- Kita sampai di PT. KPI sekitar jam 9 kurang.

        PT. Kepurun Pawana Indonesia merupakan sebuah PT yang bergerak di bidang farm industries dan agro-tourism yang terletak di Desa Kepurun, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah. PT. KPI ternyata adalah BUMS yang berafiliasi dengan YPK PT. PLN. Kayak semacam apa ya aku juga nggak ngeh, semacam yayasan buat pensiunan PLN gitu. Bidang usahanya adalah pertanian, peternakan, dan perikanan, jadi dengan konsep integrated farming dari hulu hingga hilir. Contohnya, dari peternakannya. Kotoran ternak dapat dimanfaatkan menjadi banyak hal antara lain menjadi pupuk dan biogas. Selain itu, hewan ternak disembelih sendiri untuk memproduksi aneka olahan nugget dan bakso. Untuk sektor pertaniannya, PT. KPI menanam sekada, bayam merah, tomat cherry, dan masih banyak lagi. Sistem tanamnya menggunakan vertikultur, baik menggunakan model aquaponik maupun hidroponik. Oiya, karena ini memang sebuah PT., maka usaha retail yang dilakukan adalah menjual hasil-hasil bumi tadi. PT. KPI juga menyediakan jasa pelatihan dan diklat, entah itu diklat peternakan, pertanian, perikanan, atau yang lain katanya bisa hehe. Maklum sih, lokasi PT. KPI memang asri dan lumayan dingin, jadi cocok. Ada penginapannya juga. Waktu kami berkunjung kesana kami kena tiket per anak Rp15.000 dengan minimal 10 anak, begitu. Ada beberapa paket kunjungan sih, bisa dicek aja wqwqw. Oke sekarang cus ke jalan-jalannya.

        Saat kami sampai, eh ternyata, barengan sama kereta mini anak-anak TK-_- Yaudah kita cus masuk ke aulanya, mendengarkan penjelasan, yang sudah ku jelaskan di atas itu tadi hehehe. Sebenernya banyak yang dijelaskan, tentang mental wirausaha juga. Kebetulan nih bapaknya yang menjelaskan adalah alumni dari Peternakan UGM. Sumpah ya, di akhir-akhir kita malah kaya dikasih materi AMT-__-wkwkw. Dannnnn itu memakan waktu sekitar yah berasa 2sks lah pokoknya. Setelah itu, kita mulai diajak jalan-jalan. Nggak sama bapak-bapaknya itu lagi, ganti orang ehehe. Tapi bapak-bapaknya yang ini masih sama-sama dari Peternakan UGM, tapi bapak yang ini katanya nggak lulus soalnya dah males:(( #ahelah


Kaya gini penyambutannya ehehe. Karena mas Nick paling tua, jadilah ia yang atur-atur:)))

Kalo ini squad KAB yang ikuuut wqwqwq

Penampakan rombongan

        Pertama-tama kami memasuki greenhousenya, eh bukan greenhouse sih, ya pokoknya yang rumah-rumah tanaman vertikultur itu tadi hehe. Luas sih area tanamannya itu. Liat-liat sambil poto-poto ugha wqwq. Selanjutnya, kami menuju kandang. Baunya sudah mulai terasa. "Itu bau duit tau,", kata mas Nicko wqwq. Kandang pertama yang terdekat adalah kandang sapi wagyu yang kata bapaknya harga per ekor mencapai 800juta rupiah, dan disana ada sekitar 8 ekor lebih #wow #akugumun. Oiya ada juga sapi jepang eh atau apa itu yang sukanya dipijat-pijat yang harganya mahal juga tapi ku tidak melihatnya sih, diceritain aja sama bapaknya #percayaaja. Di samping kandang sapi wagyu ada sapi perah biasa. Antara kandang tersebut ditutup sekat, soalnya kalo nggak gitu si sapi wagyu yang notabene jantan semua, suka bisa napsu kalo liat betina perah---kata bapaknya gitu. Sapi perahnya juga banyak, nggak sempat ngitung aku hehehe. Berjalan lagi, kami sampai di kandang kerbau. Ada kerbau metal bule ihhh yaAllaaaah lucu bangeeeeeeet genduuuuuuuuuuutttttt imuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuut. "Itu kalo diluar, biasanya mau kalo dinaiki, Mbak.", kata bapak. Yah sayangnya dia di kandang aja. Tapi emang sih dielus-elus dia juga diem aja hehe.


Ini diaaaah si sapi wagyu yang kece karena rambutnya brindilxD *abaikan pantat temennya yha *yang take mbak khum soalnya wqwq

Si sapi perah

SI KEBO METAL MAMEEEEEN BULE ABIZZZZ!!!

        Selanjutnya kami masih dari kandang ke kandang. Yang ini kandang kambing dan domba. Ada kambing ettawa, domba shaun the sheep (beneran kaya shaun the sheep aku gumun tapi yang ini versi kluwusnya yha), terus ada domba apa itu namanya kata mba Anis itu yang biasanya menghasilkan wol, dan dia juga lucu abizzzzzz. Semuanya pada nurut waktu dielus-elus heheh. Selesai melewati kandang perkambingan, kita memasuki kolam-kolam ikan. Well, agaknya perikanan disini masih dalam tahap pengembangan sih, kalo kata bapaknya, PR buat perikanan masih banyak. 

Inilah kambing yang dimaksud #bukan yang gembel itu yha

Kluwus version of shaun the sheep

Iya. Kolamnya segitu aja. Wqwq nggak deng yang belakang itu ada banyak lagi dikuras.
        Beranjak dari kolam, kami menuju kandang rusa! Iya, rusa! Ada sekitar berapa ya, 4 rusa apa ya. Rusa kecilnya sih mendekat, tapi yang bapaknya eh atau mbahnya pokoknya yang tua dan bercabang banyak diem aja mager kayaknya:( Kata bapaknya lagi, dulu sempat sulit ngurus perijinan buat memelihara rusanya begitu. Sehabis nonton rusa, kami jalan-jalan biasa di area PT., ada area outbond-nya juga ternyata. Oiya kami juga sempat melihat ruang produksi bakso, syedihnya, kita cuma dapet baunya aja:( Bapaknya nggak nawari masa:(( 

Si Rusaaaa
Oiya, sempat lihat instalasi biogasnya juga nih

        Oke, agaknya tour selesai saat itu dan hujan mulai merintik. Sudah hampir jam 12 siang. Karena bingung mau makan dimana, padahal kita kebanyakan sudah pakai mantel siap jalan, eh akhirnya cuma makan di warung depan PT.-__- Nirfaedah emang pake mantelnya-_____- Mana ibu-ibu warungnya lama pekanya kalo kursinya nggak muat buat kita bertigabelas-________- Setelah lama menunggu kayaknya ibuknya baru sadar dan ngasih kita tikar hehehe. Kita makan soto rame-rame diselingi ketawa-ketawa gaje dari game perkenalan yang dicetuskan oleh mbak Salma wqwqwqw. 

Yah beginilah suasana makannya ibu-ibu. Saya juga ngga tau yah itu mas Nick sama mas Rama mikirin apa:''D

        Selesai makan siang, kami sempat sholat dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Dan lagi-lagi, kita bingung mau kemana-_- Fyi, di broadcast itu ada tulisan juga mau ke wahana air di Klaten. Oke, mba Salma udah ada rencana sih, tapi ternyata itu satu jam perjalanan bzzzzzz. Setelah runding sana-sini dan langit yang tetap merintik, kami memutuskan turun dan menuju tebing breksi di dareah Kalasan hehe.

        Oke, perjalanan awal sih baik-baik aja. Hujan juga udah terang, mba Khum aja yang masih pake mantel-_- Mana itu mantel pinjeman dari mas Aziz-___- Pokoknya highlight hari itu adalah mba Khum aka Azizah dengan mas Aziz, yang cerita awalnya berasal dari pinjem mantel waqaqa=)) Di jalan, mas Fandy dan mbak Salma sempet salah belok dan itu menurutku di jalan Solo-Klaten itu jan ruame dan super riskan bzzzz-_- Salah menggok neh ealah mas mba zzzzzzz. Kita akhirnya memasuki Jalan Piyungan dengan manjah rintik hujan. Udah hampir belok ke kiri yang mulai masuk desa menuju tebing nih, eh hujan deres super luebat turun. Sumpah kita nggak nyangka hujan tiba-tiba deres. Kita baru pada pakai mantel disaat mas Rama dan mas Aziz jalan duluan. Dan saat kita selesai pake mantel dan hujan tampaknya makin lebat, pemimpin rombongan yaitu tadi mas Fandy dan mba Salma memutuskan membatalkan pergi ke tebing breksi. Lah, mas Rama sama mas Aziz itu nanti gimana? Nggak tau. Wqwqwqw. Tapi emang ya, kalau mau lanjut disana mau apa kalo ujan, nggak bisa poto-poto:(( Yaudah deh dengan berat hati kami putar balik dan meninggalkan mas Rama Aziz berdua hahaha. 

        Ternyata perjalanan balik nggak semudah itu. Itu sumpah ya hujan yaAllah duereeeeeeessssss pake buangeeeeeeeeet sampe putiiiiiiiiiiiih. Bayangkan yha bayangkan yaAllah baru pertama kali itu aku kena hujan selebat itu, boncengin anak orang lagi. Untung nggak ada petir, tapi kan aku tetep takut. Dan kami fix buasah di sepanjang jalan Solo-Klaten itu, paling deres sih sekitar bandara yha. Mba Khum mana juga cuma pake mantel atasan pinjeman mas Aziz dan mantelku sendiri pun aslinya robek di beberapa tempat:":":" Takut bener itu jalan berasa tenggelam:( Untung masuk Gejayan itu mulai agak mending tapi masih lebat juga. Kasihan mbak Anis alergi dinginnya kumat jadinya dia gatel-gatel. Waktu ngantar mbak Khum sampe kos, that's unbelivable! "Dek, tak lewatin yang atas aja, kalo lewat bawah nanti dah kayak sungai.", kata mbak Khumay yang sebelumnya aku iyain aja karena nggak paham kenapa. EHHHHH TAUNYA SAMPE ITU GANG YA ALLAHHHHH. Sumpah itu air bener-bener turun kebawah lewat gang sempit dan bener-bener kayak sungai! Mana kosnya mbak Khum tepat di belokan air itu. Aku dengan deg-degan modal basmalah nrabas itu air dan Alhamdulillah selamat HAHAHA. Sumpah aku nggak takut hanyut, tapi lebih takut mesin motor mati kelelep:":" Aku nggak sempat mampir lama di kosan mbak Khum karena aku juga basah kuyup:":" Hanya, mbak Khum kusuruh njagani aku saat aku balik, i mean tak suruh ngliatin aku balik nglawan arus, siapa tau kenapa-kenapa yekan. Bismillah lagi, dan Alhamdulillah selamat:'D Aku melambaikan tangan goodbye pada mba Khum dan aku sadar perjalananku masih panjang sampai mBantul:":":":":":"

Hujannya itu belum reda, bre. Dan tanganku setengah gemetar. Jari-jariku kebas. Udah pokoknya rasanya pegel semua.:"""""""""
Sampai rumah, aku langsung mandi, dan makan tentunya. Harap-harap cemas nggak masuk angin......tapi ternyata iya:(
Oke akhirnya aku berakhir dengan kerokan di tempat simbah.....


Makasih ya, mas mbak, terutama mbak Salma, wahana airnya memang yang terbaik dan paling nyata.


Penuh cinta,
Puspa.



SQUAD KANDANG RUSA 2017