Wanna search something?

Thursday, July 22, 2021

(left) behind

Hi, i'm back! Sayangnya belum membawa cerita bahagia. Hehe.


Aku pikir akhir-akhir ini memang aku sedang merasa amat sangat sensitif. Iya, sensitif, terutama soal masa depan, kerjaan, wis pokoknya banyak hal tentang di depan. Bagaimana tidak merasa payah, di usiamu yang sudah masuk 23 tahun, kamu masih belum bisa mandiri alias masih minta uang Ibu! Beberapa orang mungkin berkata it's okay selagi memang belum dapat kerja kamu masih tanggung jawab orangtuamu, it's 100% your privilege and nothing wrong with it. Aku selalu mengingat hal itu dalam pikiranku, mencoba tetap berpikir positif karena sebenarnya tidak ada gunanya pula merasa down. Well, walaupun sometimes we do, like now.

Aku hanya memposting agenda jalan pagiku saat ada seorang teman yang membalas postingan tersebut yang intinya "aku udah ngga punya waktu olahraga, coba aja deh kamu rasain besok, habis kerja tu capek". HAAA??? MBOK PIKIR AKU RA NGERTI???? ENDI ONO WONG GOLEK DUIT RA NGANGGO KESEL PERJUANGAN????? EMANG AKU YO RA NDUWE GAWEAN LIYO LIYANE OLAHRAGA??????

Apakah aku berhak sakit hati, guys? Mungkin kalian yang tidak berada di posisi yang sama tidak akan benar-benar mengerti. Bisa jadi aku memang sudah gila, hanya karena respon seperti itu saja hatiku terluka. Atau ini hanyalah tumpukan emosi yang selama ini aku usahakan untuk dipendam tapi tiba-tiba ada yang menggali gundukan emosi tersebut. 

Aku bersyukur berada dalam lingkungan orang-orang baik ini, orang-orang yang sudah mandiri, sudah tidak bergantung pada orang tua, sudah bisa membahagiakan orang tua secara materi bahkan. They buy stuffs and pay bills on their own! Keren nggak sih. Aku? Haaa membahagiakan secara nonmateri pun aku sangsi, tidak yakin. Sebenarnya aku bukan iri, as a friend i'm really happy with you guys achievements but just don't bother me, don't bring such imagination i've never had, i'm far behind you. Aku hanya merasa payah sendiri. Tidak ada sedikit pun rasa benci atas apapun yang kawanku bisa peroleh sekarang. Just watch your words. Aku hanya bisa menahan perih saat teman-temanku berkata "aku bulan ini udah ngga minta uang ibu" "ibuku ulang tahun, aku lebih baik membelikan oven atau microwave ya?" "eh si X sekarang tu udah bisa transfer uang ke ibunya tiap bulan". Hehe sakit yang sangat berdarah sebenarnya. Bisa kalian bayangkan bukan betapa hebat orang-orang di sekitarku, dan betapa payahnya aku.

Maaf ya atas kekanak-anakanku. Ini memang sudah jadi keputusan yang kuambil untuk tidak segera melamar kerja dimanapun, simply karena Bapak dan Ibu memintaku jadi pns. Sudah tahu kan jadwal cpns selalu diundur membuatku semakin harus memendam perasaan-perasaan itu. Orangtuaku sendiri pun tidak pernah sekali berkata "kok ora nglamar kerja nduk" atau memberi sindiran-sindiran tertentu yang berhubungan dengan my joblessness. Aku sebenarnya juga tidak pernah tinggal diam dan menyerah pada keadaan. Walaupun jualan hasil bakingku tidak pernah diakui secara nyata oleh orangtuaku, aku juga pernah ada di fase uang dari Ibu benar-benar tak kusentuh karena hasil jualanku sudah cukup bagiku.

Tetapi memang semenjak tragedi kopit yang kualami kemudian 2 bulan kemudian disusul tragedi kopit 2.0 yang menimpa orang rumah kecuali aku, jelas 3 bulan ini aku tidak berpenghasilan sama sekali. Belum soal health issues yang menimpaku, lagi-lagi urusan cari duit ini harus di-postponed. Awalnya aku sedih dan putus asa, tetapi lambat laun aku juga sadar bahwa mungkin inilah rejeki dari Allah untukku berupa waktu luang untuk memperbaiki kesehatanku. Aku harus amat bersyukur akan itu dan menerima dengan amat terima kasih. Aku kembali berpositive-thinking dan melalui progres-progres yang tidak mudah juga. Namun kembali lagi aku hanyalah seorang manusia, ada kalanya tersentil sedikit seperti saat ini emosiku jadi muncul kembali. Aku hanya merasa selama ini pun aku sudah menjaga topik pembicaraan dengan orang-orang sesuai dengan kondisinya saat ini, tetapi tetap saja ada yang akhirnya membuat perasaanku terluka. Wah, apakah ini yang namanya tidak semua orang bisa benar-benar "dewasa" #AdultingGameStrong. Sempat aku ingin meluapkan emosiku di media sosial tetapi berhasil ku tahan. At least i won this game dan aku jadi belajar bahwa nanti saat aku sudah ada di posisi tersebut, aku akan lebih hati-hati.

Semua orang punya jalan dan ceritanya masing-masing. This is mine.

Semangat terus aku, semangat terus semuanya yang sedang dan selalu berjuang😇