Wanna search something?

Sunday, December 13, 2020

"Nyantri" Bikin Film di BLK PPAM Bantul

          Pondok Pesantren Asy Syifa Muhammadiyah baru saja meresmikan berdirinya Balai Latihan Kerja dari Kementrian Tenaga Kerja di kompleks pesantren tersebut. Setiap BLK mempunyai topik pelatihan tersendiri, nah BLK PPAM ini mendapat topik industri kreatif dan program pelatihan yang dibuka adalah Sinematografi.

          Cerita dimulai di minggu kedua di bulan November saat bapak "memaksa" ikut pelatihan di pesantren. Dengan niat murni birrul walidain, aku dan Kencana mengikuti program pelatihan. Aku yang tidak terlalu ngeh dengan judulnya mengira program ini "videografi" bukan "sinematografi" wkkw padahal lagi butuh banget belajar itu. Tapi ya udah lah yaaa😝


          Saat aku dan Nana bergabung hari Senin itu, pelatihan sudah berjalan 2 minggu dari total 4 minggu, alias sudah masuk minggu ketiga. Materi di kelas dan tugas individu sudah selesai dan semua kelompok sudah bersiap untuk shooting. Materinya tentang dasar-dasar sinematografi mulai dari pembuatan storyboard, tata kamera, lighting, audio, sampai editing. Oiya, pelatihan diadakan 6 hari dalam sepekan dengan kontrak belajar pukul 08.00 - 16.00. Full facilities guys, dipinjami laptop dan peralatan syuting, dapat snack + makan siang, plus dapat uang saku🙈 Hampir lupa, dapat materi ismuba juga alias kajian sore langsung dari ketua BLK😇

          Orang pertama yang kutemui adalah mba Afiifa, sang instruktur utama, ada instruktur kedua juga namanya mas Zufri. Setelah diberi training kit dan penjelasan singkat, Mba Fifa menyuruhku dan Nana untuk bergabung di kelompok 2. Total peserta pelatihan sebanyak 16 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Di kelompok 2 aku bertemu dengan kawan-kawan baru, ada mas Nurdin (sutradara), mas Agis (produser), mas Alja (editor), Aim (cameraman), Hani (audioman), dan Venti (artistik). See? Semua sudah dapat jobdesc dan skenario juga sudah jadi! Wkkwkwk. Oleh karena itu aku dan Nana memproklamirkan diri sebagai asisten saja lah wkwk.

          Ngomong-ngomong soal kelompok 2, tema yang diambil kelompok ini adalah horror. Iya, horror. Entah mengapa, tapi yang jelas katanya itu kisah nyata yang dialami sang sutradara wkwk. Rencana kami akan syuting di daerah kidul, lebih tepatnya di kantor PCM Sanden. Tetap, yang ngide sepertinya juga mas Nurdin. Tetapi memang tempatnya horror juga *serius. Minggu ketiga ini memang jadwalnya syuting. Rencana kami akan syuting di hari Jumat malam, sebenarnya ingin lebih cepat tapi kami menghindari malam Jumat (you know right). Setelah sempat ikut rapat produksi di hari Senin itu, akhirnya aku dan Nana dapat jobdesc yang jelas yaitu merias talent hantu😬

          Hari Selasa, kelompok 1 sudah mulai syuting dan beberapa anggota kelompok 2 jadi talent sehingga di BLK bersisa aku, Nana, dan mas Nurdin. Agendaku hari itu adalah trial make up hantu dengan talent tak lain dan tak bukan mas Nurdin itu sendiri wkwk. Oiya, kami merias dengan body painting 3 warna aja yaitu putih, hitam, dan merah. Awalnya mau bikin riasan poci tapi jatuhnya kaya joker gara-gara rambut gondrong kriwilnya mas Nurdin. Semuanya modal belajar cepat dari youtube gais. Ya kali saya saja nda pernah make up-an karena emang ngga iso wkwk.

Gimana guys? Serem ngga??😆

Me and my makeup judulnya wkwk

           Hari Rabu aku baru sampai BLK jam 3 sore karena urusan bisnis wkwkwk. Hari itu jadwalnya bertemu talent untuk workshop! Talent yang dipanggil lagi-lagi tak lain dan tak bukan adalah teman-teman sang sutradara. Total ada 6 talent yang dibutuhkan. Sore itu kami berlatih dan bereka adegan. Si Hani begitu melihat salah satu talent yang datang langsung berbisik "ih mas talent e gemoyyy!" Wkwkwk.


Edisi nonton kelompok 1 syuting

          Hari Jumat datang juga setelah kemarin kami sempat cek tempat dan mempersiapkan beberapa titik kamera. Sempat ada perubahan jadwal juga dari yang ingin syuting semalam saja jadi 2 malam atas saran Cahya (sang sutradara kelompok 1). Lalu karena banyak anak kelompok 1 ingin ikut syuting, mba Fifa memindahkan lokasi pelatihan di PCM Sanden wkwk. Kelompok 1 sudah selesai syuting dan jadwal mereka setelahnya adalah editing. Jadilah mba Fifa dan mas Zufri sekalian usung-usung membawa peralatan syuting kelompok 2 dan laptop untuk editing kelompok 1 ahihihi.

          Hari H ini diwarnai dengan banyak hal seperti misskom pada umumnya wkwk. Mulai dari talent datangnya kemaleman sampai ada yang membatalkan datang😊 Akhirnya mas Agis yang jadi korban untuk menggantikan talent tersebut. Aku dan Nana yang tidak ada kerjaan jelas malam itu (karena scene hantu masih besok) (selain ngerias tipis talent), dapat kerjaan shot behind the scene (iye, gantian sist wkwk). Emang ya tapi scene paling marmos malam itu adalah scene 2 dan 3. Masa sampai take lebih dari 10 kali. Sampai mba Fifa tanya "Kalian tadi mulai udah berdoa kan?" wkkw ampun mbaa udah😂 Malam itu dicukupkan dengan scene indoor yang membutuhkan full talent dan masih sempat mengambil beberapa shot sebelum akhirnya waktu menunjukkan pukul 9 malam. Rehat dulu guys! Masih ada hari esok.

suasana PCM Sanden di malam hari

           Kami sebenarnya takut kalau di hari Sabtu malam hujan, padahal mau ambil scene di kamar mandi  juga scene hantu yang keduanya outdoor. Kalau kata Hani, hujan malam minggu adalah doa dari para jomblo seperti dirinya wkwkw. Hari Sabtu itu kelompok 2 libur kelas di BLK dan langsung berangkat sore ke set syuting alias di PCM Sanden. Sore itu agak gerimis manja tapi alhamdulillah terus reda. Alhamdulillah juga beberapa squad kelompok 1 masih join untuk bantu (thanks Cahya, Rohman, Ersa, Amel!!). Talent yang datang hanya 2 orang karena tinggal shot 2 tokoh tersebut. Oiya, talent hantu yang terpilih akhirnya adalah mas Alja!😂 (setelah sebelumnya si Venti, duh gagal debut y ven). Beribu maaf kusampaikan pada mas Alja dan beribu kali aku menyuruhnya untuk istighfar karena harus permisi mencoret-coret wajah, rambut, kaos, dan tangannya😂😂 (semoga hafalan yg luntur ngga banyak y mz🙏🙈). Aku merias dibantu Amel untuk membuat 2 scar-like make up yang kemarin dipraktek di tangannya Nana. Soalnya kata orang-orang makeup poci kemarin kurang serem.

final resultnya seperti iniii
me and my makeup #2

          Tepat saat scene hantu yang terakhir selesai alias udah "good" bukan lagi "choice", hujan yang lumayan deras turun. Lega banget pasti, terutama si mas Nurdin (standby-rolling-action-cut 24/7), Aim (direct kamera sana-sini), Venti (scene1shot1take1 sampe kepleset mulutnya berkali-kali), Hani (sampe nyelip-nyelip pegang audio), dan mas Alja (back-up audio + kamera). Aku jelas turut ikut senang lah awkwkwk😝 Setelah foto-foto dan beberes, udah jam 10 malam, akhirnya pulangggg bersama hujan.

kumpulan wong mum3d

          Minggu keempat jelas waktunya editing dan finishing karena hari Jumat sudah ujian kompetensi dan hari Sabtu sudah penutupan. Hiks. Padahal baru aja sayang eh dah mau pisahan💔 Job editing dibagi menjadi 3 yaitu trailer (Hani, Venti, Aim), film (mas Nurdin, mas Agis, mas Alja), dan behind the scene (aku, Nana). Sadar diri saya mau bolos hari Selasa dan Rabu karena mau dolan + wisuda onlen, hari Senin aku udah mulai ngebut ngedit video. Karena seperti biasa berisiknya Ersa tidak ketulungan, aku biasanya ngedit di ruang sebelah sama Venti yang mana ruang sebelah itu panas sebenernya tur ya pie wkwk. Editing masih 60% saat aku meninggalkan BLK di hari Senin itu.

suasana remang-remang kelas

           Kamis pagi di BLK seusai tadarusan, kembali aku langsung mojok di ruang sebelah melanjutkan editing. Sebenarnya sayang kalau ngedit di ruang ini pasti ketinggalan sesi Adobe Premiere 101 with Zufri the Master tur ya pie meneh laptop pinjaman ini colokan earphone-nya tidak cocok dengan my earphone yang murahan. Pertama hanya ada aku dan mas Nurdin yang sesama ngedit, lalu ada Venti, dan beberapa kawan lain. Lalu sempat juga ruangannya malah dipakai voice-over jadilah saya yang nrima ngalah keluar😪 Hari itu aku pulang dari BLK hampir jam 8 malem karena nunggu Venti render trailer (belum export loh ini, render doang) plus kelompok sebelah juga masih edit film-nya. Padahal  tugas susulanku (membuat konsep, treatment, dan skenario) masih belum kelar.

           Keesokan hari alias hari Jumat, ujian kompetensi!! Modul dan training kit-ku hilang waktu syuting dan ya sudah tidak belajar saya wkwk. Lagipula sepagi dini hari kan saya ngerjakan tugas susulan itu. Hari itu kami diminta mba Fifa pakai baju putih-hitam, katanya soalnya mau difoto. Ujian pertama masih tertulis bersama mas Endra (ini mas-mas pengurus BLK, idolanya Venti) dengan 8 soal uraian. Oke, masih bisa lahh dikerjakan soalnya saya mengumpulkan kedua tercepat. Ujian kedua tertulis juga bersama mba Fifa yang ternyata membuat storyboard. Lucky me aku dulu datang pertama tepat di hari Senin waktu kelompok-kelompok ini jadwalnya presentasi project xixixi. Setelah menggambar dan mentransfer ide scene apa adanya, aku mengumpulkan ujian pertama, yey!! Kemudian disusul si Ersa (nyalip Ersa, tadi yang pertama Ersa duluan soalnya wkwkw lol). Tak lama mba Fifa memanggil namaku dan Ersa, ternyata ada ujian prakteknya yaitu take film dengan scene yang sudah dibuat tadi, tapi pakai HP aja. Oke, berarti pasanganku si Ersa. Karena masih pertama alias masih sepi, kita cepet aja ya Sa🙈 Suka bener partneran sama sobat ramai q ini karena saat beberapa orang baru mau mulai take, kita sudah selesai take wkwkw. Langsung kami mengembalikan storyboard ke mba Fifa dan mengirim video hasil take. Aku pikir sudah selesai tapi ternyata masih ada ujian kamera😫

nunggu giliran ujian kamera dengan korean drama session

           Ujian kamera dimulai setelah break sholat Jumat, bersama tak lain dan tak bukan mas Zufri yang jarang tersenyum. Seusai Ersa yang dipanggil, harusnya setelahnya aku (karena ini harusnya urut sesuai selesai ujian storyboard), lah malah aku di-skip banyak hih. Ujian kameranya meliputi mempersiapkan kamera, pertanyaan singkat, dan praktek shot sesuai soal mood mas Zufri. Aku dapat shot normal extreme close up (setelah sebelumnya aku disuruh bird eye😡). Setelah itu kami baru pulang sore setelah semua selesai ujian.

           Hari Sabtu kami diminta datang jam 10 pagi karena sebelumnya ada rapat terlebih dahulu (katanya rapat kelulusan kami wkwk). Sampai di BLK, ternyata kami ujian ismuba dari pak Mugi dulu gais. Parah bener mas Risky udah tau soalnya dari pak Mugi langsung😂 Selesai ujian kami free time karena acara penutupan masih jam 3 sore. Katanya sih sambil nunggu waktu mau take video testimoni tapi sepertinya mba Fifa dan mas Endra sibuk persiapan ya udah deh seperti biasa karena angkatan ini memang agak akhlak-less, malah pada karaokean (bukannya murojaah y sist). Lalu kami para cewek juga menghayati forum literasi terakhir alias sesi rasan-rasan melingkar sambil menikmati dus makan siang. Setelah itu karena dibagi seragam pelatihan, kami foto-foto. Seragamnya jadi berasa pegawai Kemnaker wkwk.

misi-misi pegawai kemnaker mau lewat

            Ba'da Ashar akhirnya acara penutupan dimulai. Yang hadir ada beberapa pimpinan pondok, ustadz, dan pihak PDM Bantul. Asli, sebenarnya nahan-nahan kantuk karena biasanya ini jadwal kami pulang. Seperti biasa setelah ada sesi penutupan secara simbolis, acara ditutup dengan doa dan tak lupa foto-foto. Tapi ternyata kami masih belum boleh pulang karena masih belum take video testimoni y kan. Antri take cukup lama karena hanya ada 1 kamera sebelum mas Zufri ngide. Sebenarnya its okay nunggu sambil kumpul-kumpul malem minggu tapi kebacut ada urusan bisnis yang tidak bisa ditinggal wkwk padahal kan sesi perpisahan yak😌

           Intinya terimakasih ya, guys! Mba Fifa mas Zufri mas Endra, terimakasih atas ilmu dan kesabarannya menghadapi manusa-manusia barbar ini🙏 Geng Angkatan 2 (mas Nurdin, mas Alja, mas Agis, mas Risky, Rohman, Aim, Brian, Indro, mba Sabil, Venti, Cahya, Amel, Nana, Hani, Ersa) para manusia unik yang senantiasa meramaikeun gedung BLK yang sepi nyenyet ini, thanks buat kebersamaannya 2 minggu terakhir bersamaku guys!!! *ceilahh😝 Terimakasih juga untuk BLK PPAM Bantul for the chance!! Asli pasti bakal sepi banget BLK tanpa kita-kita ahihihi😝😝

ini lhoo cewek forum literasi😊

full team selfie💃

dapet souvenir juga!💃💃

it was nice, BLK!💕
*difoto dari kejauhan, bayangkan betapa sepinya kalo ngga ada orang wkwk


Anw, film kami judulnya "NGINEP" is coming really soon!!!

Saturday, November 14, 2020

Tentang Mimpi

 "...enak ya Pus jadi kamu..."

Betapa orang mudah berbicara, maka muncul sebuah quote "talk is cheap". Eh ya tapi tergantung siapa dulu yang ngomong, motivator itu dibayar mahal kan ya wkwk.

Orang mana tahu, dan mana mau tahu, bahwa sebuah hasil berasal dari panjangnya proses yang dilalui. Gimana? Udah capek dengar kata-kata semacam itu? Tapi yaa.....memang begitu bukan kenyataannya?

Kata orang juga, iya kata orang lagi, eh apa kata lagu? Katanya "hidup itu berawal dari mimpi". Temanku Maria, jelas amat percaya kata-kata itu. Bagaimana tidak, 2x dia mimpi mendapat nilai bagus saat Ujian Nasional dan kenyataanya sama persis. Mimpimu ajaib, Mar!

Eh, iya, iya, bukan mimpi yang itu.

Belum lama aku sadar bahwa orang hidup itu pasti punya tujuan, lebih tepatnya harus punya tujuan. Well, karena di usia-usia yang katanya quarter-life ini adalah waktu-waktu penting untuk kembali bertanya "aku ini hidup mau ngapain sih?". Kemudian terkadang kita masih bingung dengan tujuan itu dan munculah "quarter-life crisis", benar begitu sejarahnya? Kita menyebut tujuan itu sebagai mimpi, yang harus diperjuangkan supaya jadi kenyataan. 

Siapa yang tidak punya mimpi? Hmm...aku sepertinya, lebih tepatnya aku yang sekarang. Sebenarnya, aku tidak punya banyak mimpi, atau lebih tepatnya mimpi itu telah gugur satu-persatu seiring bertambahnya usiaku. Mungkin inilah yang namanya dihadapkan dengan kenyataan.

Kenyataan ini sebenarnya unik, kata lainnya adalah cobaan, atau ujian juga bisa. Salah satu kenyataan yang banyak mengubah arah hidupku adalah gagalnya aku meraih mimpiku untuk kuliah di teknologi pangan. "Mengapa ngga ngulang ikut ujian masuk lagi, Pus? Katanya mimpi harus diperjuangkan", mungkin begitu pikiran dan tanggapan orang-orang. Tapi begitulah kenyataan, memberi pilihan untuk lanjut atau berhenti berjuang, dan aku memilih untuk berhenti. Kenyataan ini kadang juga membuat kita berpikir ulang, menimbang, mengevaluasi, apa banget sih ya bahasanya wkwkwk. Keputusanku berhenti adalah karena aku akhirnya benar-benar sadar bahwa aku memang tidak sepintar itu untuk "bertahan" di teknologi pangan. Bukannya tidak ingin berusaha lebih keras ya, maksudku kapasitas otak jenius akademis itu memang bawaan lahir cuy. Aku sadar parah sih daripada aku mbekos memperjuangkan IPK, lebih baik otakku dipakai untuk hal yang lain.

Kemudian masuklah aku di Perikanan. Jauh beb, jauh. Putar baliknya kejauhan. Mulai dari itu aku tak banyak lagi bermimpi. Aku memilih menjalani hidup, menikmati semua yang terjadi. Tak banyak kusadari bahwa mimpi teknologi pangan-ku yang gagal sudah ditukar banyak hal lain oleh-Nya. Pernah di suatu waktu entah kesambet apa ya, aku merasa bahwa aku harus berguna, dunia hari ini harus ada yang beda karena ada aku. Waktu-waktu selanjutnya menjadi hari-hari yang menyenangkan. Suatu hal yang bisa jadi tak terpikirkan bagiku apabila aku masuk tekpang (karena niatnya kan fokus kuliah aja y xixixi). Hamdalah, di Perikanan mau ngga pulang ke rumah berapa hari atau mau meeting sampai mampus juga tetep cumlaude kak AHAHHA SHOMBONX TP GPP.

Tapi ya, dunia perkuliahanku sudah selesai, lebih tepatnya hampir benar-benar selesai. Pandemi ini membuatku lulus lebih cepat, tetapi masih meninggalkan hutang wkwk. Kembali lagi aku di fase mempertanyakan tujuan. Aku sebenarnya masih punya satu mimpi, sebuah value yang menurutku jadi satu pembuktian yang layak diperjuangkan. Sadar penuh diri ini tidak punya banyak "modal". Mungkin itulah satu hal yang masih aku pegang dengan idealisme bulat. Namun sayangnya, mimpi itu kini mulai kelabu... Padahal awalnya tampak begitu cerah, secerah pita elektroforesis isolat bakteriku! Aih, kenyataan yang tidak sejalan memang musuh besar idealisme seseorang bukan?

Waktu terus berjalan. Benar, Allah memang tidak pernah diam. Sedikit banyak Allah memberi ganti dengan kegusaranku yang mulai muncul, eh apakah ini gantinya ya Allah? Apakah lagi-lagi aku harus kehilangan mimpiku?

Aku tahu aku harus mengambil keputusan besar dalam waktu dekat, yang aku jelas tidak siap. Tapi begitulah kenyataan? Suka memaksa?

Maafkan aku ya, Ibu. Saat teman-temanku sudah bersama mimpinya, sibuk di gedung pencakar langit ibukota, mengabdi pada negara dan sekitar, berkolaborasi menjadi orang-orang keren, anakmu ini malah sibuk dengan adonannya. Bisa jadi, bu, hanya tepung dan ragi yang mengerti betapa rumit pikirannya saat ini.

Masih mau bilang jadi aku enak? Ah kelihatannya saja, tapi terima kasih doanya!😇

Monday, August 03, 2020

Dita's Surprise Bridal Shower

Dita. Mau. Nikah. Awal. Minggu. Kedua. Agustus.

Udah nggak kaget sihi hihihi😝

    Kemudian ngide-lah seorang Rohyana Permata Sari membuat bridal shower ala-ala, karena sebenernya juga belum pernah buat begini-beginian juga. Asline yo nggo ngopo sih embuh mwahahaha.

      Awalnya bingung mau ngajak siapa aja soalnya nggak tau Dita mengundang siapa aja (terutama anak Cupu-Cupu Baja a.k.a MIA 7) lalu dengan polosnya aku berakting tanya-tanya ke Dita siapa aja yang diudang ke akadnya. Kondisi kan baru pandemi begini yha, dan undangan digitalnya Ditul ya hanya menyebutkan kerabat dekat aja, e ternyata kita dianggap kerabat dekat soalnya doi bilang kalau mau dateng doi justru bakal seneng banget. Oke, masalah ngajak siapa aja udah kelar. Masalah kedua adalah KAPAN. Ini nih masalah tanggal pfttt banget. Sebenarnya pusat masalah ada di Oja sih. 

        HOOH IKI KABEH GARA-GARA KOWE JO!!!!😡

       Ceritanya Rosy udah sempat ngontak Dita buat ngajak ketemuan dan doi bilang selo tanggal 2 Agt hari Minggu. Karena akad tanggal 8 Agt mau nggak mau kalau mau bikin surprise ya h-7 dong. Ehh kampret bener emang Oja tanggal 2 malah mau mbucin pokoknya udah terjadwal janjian nggak bisa diganggu gugat hih😠😠 Kalau tanggal 1 Agt aku pasti capek banget soalnya hari itu ready PO #PuspaBakingStory yang area UGM. Kalau tanggal 3 Agt Oja juga masuk kerja😤 *loh malah nyalahin orang makaryo wkwkw. 
       Ya udah akhirnya diputuskan aku yang ngalah buat tanggal 1 Agt aja biar tepar sekalian. Aslinya padahal Ditul ikut PO juga dan bakal ketemuan COD, akting lagi deh pura-pura doi ngga kecatet di PO. Tanggal oke, orangnya oke, cus baru kabar-kabar temen yang lain. Yeyyy semuanya bisa kecuali tante Vicky nggak bisa diganggu bakulan cheese tea-nya tapi lyche tea-nya nyampe di kita kok hihihi.

       1st plan adalah Rosy mengajak Ditul pergi dengan alasan tiba-tiba pengen mampir soalnya Rosy sekalian pulang dari rumah buleknya di Kulonprogo yang hanya kulon kali rumahnya Dita. Aku manut aja toh hari itu kan aku sebenarnya sib00q wqwqwqw. Eh tapi waktu aku masih di jalan deliver-deliver rolls, ternyata plan diganti. 2nd plan adalah mas Riza (calonnya Ditul nich) yang mengajak Ditul pergi (katanya sich beli cincin xixixi). Lalu nanti balik Srandakan sorean sekitar jam 4. Oke siaph.



Cute nggak siiiih

       Ciwi-ciwi dan satu cowo (siapa lagi kalau bukan mz Al yekan) sudah dikabari bahwa jam 2 siang harus kumpul di rumahku. Pokoknya harus segera cuss ke rumah Dita yang lumayan nun jauh di barat itu. Posisi aku baru sampai rumah jam setengah 2 dan laparrrrrr berat pft. Aku juga sudah menyanggupi bawa beberapa barang dekor dan ngeprint banner bride-to-be. Eh belum aku print, yawes ngeprint dan menyiapkan berbagai printilan-printilan yang waton aku masukkan ke string bag😊 Baru selesai ngeprint jam 2 pas, belum ganti baju belum makan, eh udah ada suara knalpot berisik yang kena tilang di Dongkelan alias Aldi udah sampai aja hhh😫 
       Belum Aldi kubukakan pintu, menyusul girls squad yang lain yaitu Heni, Billa, Azza, dan Dinda. Mereka masuk dulu dan aku ganti baju sesuai dresscode kak alias abu-abu item. Oiya aku tyda sempat dandan sama sekali even sunscreen ku tidak pakai padahal temen-temenku sudah cangtip amat. Aku masih beberes printilan sampai akhirnya Rosy + Jogja + Salma baru datang jam setengah 3. Alhamdulillah Salma bawa mobil, semua barang jadi tinggal taruh bagasi dan aku bisa nebeng soalnya asli capek banget aku cuy (delivery sampe Denggung soalnya kak🙏).

                   

Loh loh kok Cipo udah pantes juga y😊

       Sebelumnya Rosy sudah komunikasi sama mba Mala alias mba-nya Dita. Sampai di sorjem alias rumah Ditul sepi cuma ada adeknya (Zulfa) sama pakdenya. Oke langsung cus mengobrak-abrik ruang tamu rumah Dita mwahahaha. Mulai dari menyalakan lampu, menyingkirkan kursi-kursi, menyibakkan tirai, hingga menggelar tikar di teras. Tidak lupa menggerecoki Zulfa yang sedang asyik di kamar ("Zull ada kursi kayu nggakk?"; "Zull ada gunting??"; "Zull ada pisau????"; "Zull tau jodohku dimana??!!" eh kok jadi halu). 
       Asli sebenarnya kangen banget bikin-bikin beginian bareng CFDTeam hihihihi akhirnya kesampean lagi deh😭 Semua sibuk termasuk mz Al yang udah pede banget tuh pake seragam BikinBareng padahal kasian ngga ada yang mau bayar dia😭😭 Duhh Allll namanya juga pamitan mau ditinggal rabi kan yaa *ehhhh. Sekitar jam 4 lebih dikit dekor udah selesai dan waktunya foto-foto cantik soalnya udah pakai dress code yekan. Berasa throwback foto-foto di jaman muda (re: SMA mwahaha). Waktu itu katanya Dita baru sampai Dongkelan alias masih hampir sejam😊

Ceritanya pose andalan jaman SMA soalnya dari MIA 7 wqwq

Ini mama dan temen-temen mama yang sok imut nakk😇

       Sekitar jam 5 akhirnya Dita baru sampai dan kita pun belum ada rencana apa-apa soal bagaimana suprisenya ahahaha. Yang jelas si Mencu itu luama banget turun dari mobilnya. Katanya sih shock hesh pret ditt😒 Mana doi belum sholat Ashar jadi mesti nunggu dulu pfttt. Selesai sholat baru tuh dirancang surprisenya wkkwk. Mas Riza disuruh nutup mata Dita dari belakang terus Dita dituntun kedepan masuk pintu rumah. Abis itu SURPRISEEE!!!!!!!! yang berujung garing karena squad yang di dalem ruang tamu nggak pada kompak hih😒😒



Cangtip bener y yg mau jadi manten😍

       Dita terus disuruh ganti baju dulu pakai oversized pajama alias my pajama ahaha plus pakai selempang bride-to-be. Selanjutnya adalah giliran Aldi yang beraksi alias photo session kak. Aslinya doi disuruh buat vlog sekalian jadi portofolio bridal showernya dia gitu kan eh terus mbuh dilakuin nggak ama dia. Pertama ngefoto Dita sendirian abis itu ngefoto Dita bareng mas Riza, duhh sing sabar y Al😝 
       Sesi selanjutnya adalah bersama ciwi-ciwi dan coret-coret muka Dita pakai lipstik biar kaya rangorang bridal shower beneran ahahaha. Wis dah foto-foto sampai capek waktunya minum lyche tea dan camilan-camilannya. Asli sebenernya ngiler daritadi tur piye yhaaa wqwqwqwq. Waktu makan udah masuk Maghrib terus pada sholat gantian lanjut penutupan wkwk. Dita ngajak makan dulu tur pie yha dit ng Srandakan ki nggak ono opo-opo e😑 xixixixi. Akhirnya beberes dan pulanggg😁😁




        Asli emang nggak jelas banget ini bridal showernya. Inti acara hanya foto-foto😝 Tapi lumayan budget friendly loh!! Ahihihi😜 Aku taruh rinciannya di bawah. Siapa tau bisa jadi inspirasi buat yang mau buat bridal shower untuk sobat tercintaa💖 (disclaimer: ini harga dom Jogja yaa)

PROPS:
- Tirai emas blingbling backdrop (2meter = 40k)
- Banner BRIDE-TO-BE (ngeprint sendiri, template nyari pinterest)
- Balon pink (10biji = 10k)
- Balon cincin (15k)
- Peniup balon (biar kaga nyebar droplet kalo ditiup manual ahaha, 15k)
- Bunga segar (mawar, krisan, babybreath = 50k)
- Selempang bride-to-be (28k)
- Piyama (aku bawa)
- Lipstick coratcoret (Rosy bawa)
- Taplak meja putih (Oja bawa)
- Tali rami (aku bawa)
- Vas kaca botol bekas (aku bawa)
- Piring stand makanan (Rosy bawa)
- Plester2an (aku bawa)
- Kertas hias2 (aku bawa)

F&B:
- Domino pizza single pan 6 box (lagi diskon, 80k)
- J.Pops 1 dz (44k)
- Donat kentang Miranda 1/2 dz  @mirandakitchen.id (30k)
- Lyche Tea Gomu @gomucheesetea_bantul (13x7k)

DOC:
- Mz Al dari BikinBareng (gratis, soalnya teman AHAHAHAHAHA)

       Dah berapa tuh totalnya. Kita iuran ber-12 35k pokoknya hihihihi budget friendly bukann??? Mana piyama, selempang, backdrop, dan printilan kecil lainnya bisa dipakai lagi. Hayoo siapa habis ini????😏

Thursday, June 25, 2020

#2019rewind: Part 6

6. Impromptu Banyuwangi trip // 6 - 8 October

         I forget when the idea came up but i felt just like oh i need to go for a sudden trip. My last trip was with Sekar & Husna strolling around East Java. I think i miss the vibes of travelling (when actually 2019 was full of trips) (but also had been bored with the lab-lyfe) then i remember my promise to mba Ike to go back at Rogojampi someday. Well, the experience of 14hours straight in an economic train wasn't a good one tho, but i left there, my heart in Banyuwangi. Sri Tanjung is the only cheapest and safest choices to go Bwi, so yeah, i took that trip again.

         I went there only with Sekar when she's 2weeks away from her 1-credits seminar so we called this "Seminar Getaway" wkwk. We bought the tickets a month before the trip, then we're realized we're having one of our mid-term test at 9 Oct. But yeah we didn't care but later we brought our notes along in the train pftt. Actually the real trip was only at 7 Oct because in 6 & 8 Oct we're on the train. I know you might think how much waste it was but we're just like "just do it" and later felt that our ass was broken because 14x2hours sat on the train.

Rogojampi Station, where the story begin

         Sri Tanjung is always leaving at 7am from Lempuyangan Station then ending the trip at Banyuwangi Baru Station. We stopped at Rogojampi Station, 2 stations before end, and found out mba Ike and mas Henda was here to picked us up how lovely. We're staying at their kost, well it was a pennywise trip tho haha and they offered us first to stay there. They have moved to another kost so it wasn't in "Rumah Kos yang Asri" anymore. Mba Ike had already prepared a dinner for us, it was Octopus in sweet&sour sauce, nuggets and scallops from ICS products, tahu petis, and all-hail tahu walik! So deliciousss thank you mba Ike! We went to sleep back then because tomorrow we need to wake up earlier for the secret trip arranged by mba Ike & the gang.

         Well i thought we would just go only 5 of us (me, Sekar, mba Ike, mas Hend, mas Doy (their high-sch friend, a rest sailor, mas Hendra's bed-mate)). Later there's mba Ria and mas Inul joined us, yay! We're riding motorcycle, i was with mba Ike. Our 1st stop was at Jagir Waterfall. It was on the hill in Kampung Anyar village. We needed to go downstairs to reach the waterfall. It wasn't that big with not so heavy flow. Kids were safe to play there. I thought it was the only waterfall here but then mba Ike brought us for a walk near the river. 

ok Sir you had photoboombing my pict😒

girls squadd👭

         We walked for about 20 minutes in that rocky-humid soil path, later i was so amazed because of the scenery. Around us was a rock cliffs and the sun was covered by green leaves. The only straight light was right to the waterfall, you can image the landscape. It was so quiet, just the water burbling sound. The waterfall was larger than the one we saw  before. Sure it's rocky around so Sekar and i of course got slipped on our way touching the water pft (big ass problems 101). Only a few people there so we made the TikTok hits that time "Entah Apa yang Merasukimu) shamelessly. Satisfied enough yet hungry, we went back walking upstairs. Next, we had bakso Malang as our lunch then we're continuing our ride. 



our way to get the waterfall

         We went to the Boom Beach. First we're just sitting next to the beach, watching the Bali island in front of us, and the blue sea n sky. How relaxing. The sun was still quite bright and a bit hot but didn't care huh. Of course we're taking those picts and didn't forget again the TikTok thing. Later as the sun went down, we walked to the Boom Marine Park. Well it's still under construction but there's already a bridge with those sparkling lights from the colorful lamps. Not really bad if you want to take a pict but there's just a lot of people around you pft.


Bali in front of eyes!!

another photoboombin

photoboombed again by those a$$ pft😑

         Our last destination was in the Alun-Alun Blambangan. It's just typical city park, an usual Alun-Alun you may found in the heart of Regency. But the difference here, you found like a stage with some stone carving representing the glory of Blambangan kingdom in the past. We're just sit and talk, we're mostly listening  to mas Doy's story when he's joined the Chinese-squid hunter ship sailing around the world. Quite interesting, such a tough experience of mas Doy, such a flip-side of his smile. The glasses were later empty then we're back to the kost because tomorrow in the morning we had to be back in station. Well, Sekar and i bought some fried pentol first in Rogojampi night street food because it's a legend, oh yea also thai tea wkwk.

Sekar in front of the statue



         Actually our 2nd purpose to go there, 1st was to meet mba Ike & mas Hend, was to buy the all-hail tahu walik mas Shofi we usually eat as a breakfast back in Kerja Lapangan time. But usually the tahu is being fried at 7 am and we're already inside the train huh. So yeah, basically if you want to take travel, a long travel like this especially in Banyuwangi, you should take 4days trip for a minimum because you're going to spend 2 days on the train and it's not really good for your back wqwq. We're arrived safely in Lempuyangan Station. We're home and yea tomorrow we had an exam ahahaha.

mandatory comin-back-home train selfie

Sekar and her 14hours boyfriend😝

         Thanks a lot mba Ike, mba Ria, mas Hend, mas Doy, and mas Inul for accompanying Sekar and I hang around Banyuwangi. Till we meet again on my turn to bring you around Yogyakarta!


tons of love for mba Ike💕💋


Sunday, June 07, 2020

#2019rewind: Part 5

5. Keairan with freshman-year #anotherlaboratoryteachingassistant // 31 August - 16 November

        So this thing happened because the Fishery Dept was changing the curriculum start from the new students in academic year 2019/2020. There's new a laboratory course called "Keairan", a 2 credits-course combining 4 laboratory course like Microbiology, Aquatic Ecology, Limnology, and Oceanography. It was forced us, the Safety & Quality of Fisheries Product Laboratory & Aquatic Ecology Laboratory old assistant members to bunch up because there's no more time to do kind of open recruitment. It was a quite hard discuss in linking one to another materials. But well, finally we made it with Mega from Aq lab as our head of assistant. Our principle in charge was Pak Prima and Pak Riza.

Keairan Ranger: Xabiru ft Xakuning

        The story started when we're running our 1st meet with our student, the 2019 freshman batch, for some assistance session of the laboratory course that would be last for that semester. Because the lack of capacity and also time, each lab ran the course as what it's being scheduled in a day. The course took 3 days in a week, Tuesday, Thursday, and Friday. Of course i was in SQ lab handling the isolation and identification of bacteria subject.

after assistance session

        It was in the beginning of 7th semester and i only took 3 class courses and 6 credits-courses of final research. I hadn't starting my research because my proposal seminar schedule was in the early December. I also postponed my 1-credits seminar so actually i have much spare time in that semester. Later because i took a part in this new lab-course, my life was just like what it used to be in the last semester, precisely the same thing.

us: faking smiles

us: mumet ndhas e

weekend prep

ibu ratu brought her boyfie

        But thereafter, i realized a thing. Most of my friends felt that their college-lyfe was too much in spare times or gabut in another word when they used to be that quite busy in 6th semester also the KKN lyfe. I grasped that my work was keeping my mind busy yet mumet ndhas e. Another assistants and students around me everyday kept my soul fulfilled  and sane back from KKN. Thank you, squad!

dinner after work as usual

food comma

1st time SQ lab went to the sea, thank Aq lab!

        Met the freshman-year actually such an excitement. They're only a kid that had just graduated from high school then facing such a hardship because these lab-course normally being taken by 2nd semester student. Look at their act like a nincompoop sometimes was a true merriment ahaha. Most of them was in young-wild-and-free kind of soul and always nice to talk to! They also still didn't know much about college-lyfe thingy so it's ok to talk some craps with them. Their business for sure  was only class lecture, lab-course, lab-report, and sometimes organization thingy made me realized again and again how old i am and how long i've been in this Dept.

the Muhammad's: fav kids

Pak Prima is the 1st PIC who came to the lab final exam session in the early morning

       Ahh, also because of this lab-course too i got to know Pak Prima better mwahaha. Well he's mid 30s young lecturer who's just comeback from his doctoral in Japan on March. I used to be like a fan of him of course because of his competence and imagining a new wave in teaching method in my study program but well i'm no longer taking class but i met him there! But later, we turned out like a kind of friend with the rest of the assistant and also another story on my research lyfe with a bit of his nuisance huh gonna tell you on the next part!!