Wanna search something?

Sunday, May 28, 2017

Me and Volunteering with Dreamdelion

       Minggu ketiga di bulan Mei aku lewatkan untuk bergabung dengan volunteer Dreamdelion. Kebetulan juga sih karena Mbak Eva, mentorku di Klub Jagoan yang beliau merupakan salah satu board manager di Dreamdelion. Agenda hari itu adalah outbond games Dreamdelion yang berkolaborasi dengan perusahaan startup bernama Caption di Sejati Desa, Sumberarum, Moyudan, Sleman. Pagi jam 8 aku sudah bertengger manis di depan gelanggang karena janjiannya jam segitu. Eh, sama aja sih y, ngaret HAHA. Aku lalu berangkat boncengan sama mbak Uliya, anak Farmasi 2015, salah satu volunteer juga. Ternyata Sejati Desa jauh ugha ya. Pokoknya Jalan Godean km 15an lah. Sampai di sana sudah disambut adik-adik yang sudah berkumpul di rumah pak dukuh. Ada sekitar 25 anak yang datang. Mereka super berisik, sok-sokan, tapi pinter! Aku berkenalan dengan beberapa orang anak, yang paling menonjol a.k.a berisik adalah si Imam, kayaknya cucunya pak dukuh dia. 
       Anak-anak kemudian dibagi menjadi 4 kelompok, namanya: Power Rangers; Super Elang Jawa; Harimau; dan Halilintar. Anak-anak juga diajari beberapa kata command dalam bahasa Inggris (karena kakak-kakak Caption ada yang foreigner) seperti ready, set, dan go. Tak lama, kakak-kakak Caption datang dan memperkenalkan diri. Kakak-kakaknya juga seru, rame, dan supel (what i love from people who are work in creative industries). Mereka lalu melebur dalam kelompok-kelompok anak-anak dan mulai saling berinteraksi.
       Kami semua lalu berjalan menuju lapangan voli kampung. Lumayan jauh sih hm. Dan panas juga hm. Wkwkwk. Wafa (anak intern Dreamdelion) membuka games. Ada 4 games. Game pertama adalah build the tower. Btw semua games entah itu properties and mechanism, sudah disiapkan dari Caption. Game build the tower intinya membangun bangunan setinggi-tingginya menggunakan sedotan dan properti tambahan yaitu selotip. Tim diberi waktu 10 menit untuk menyusun bangunan. Game ini dimenangkan oleh tim Halilintar karena mereka memakai trik membangun sedotan dengan bantuan tiang net voli wkwk jenius. Tapi menurutku bangunan paling oke punya kelompok Harimau. Sumpah itu bangunan teknik abis wkwkw.

Ini squad Power Rangers
And this is Harimau's

       Lanjut game kedua adalah Dragon & Baloon. Jadi gamesnya itu tiap tim membentuk banjar dan saling berpegangan di pundak kayak ular naga itu loh. Ini emang namanya agak ribet wkwk. Peserta paling belakang kakinya dipasang balon. Tugas peserta paling depan adalah memecahkam balon milik lawan. Waktu game ini anarkis sumpah haha. Akhirnya hanya battle per dua kelompok, jadi ada 2 pemenang yaitu tim Power Rangers dan Halilintar.

Super Elang Jawa!
       Game ketiga adalah Rubberband Estafet. Cara mainnya, tiap tim diambil 5 anak lalu diberi sedota n satu-satu. Peserta paling depan akan diberi karet yang ditaruh di sedotan. Terus dioper ke belakangnya pake sedotannya itu. Sedotannya dikasih ke mulut ya. Waktu yang diberikan pada permainan ini adalah selama 3 menit. Wkwkw lucu-lucu banget muka mereka. Apalagi yang paling belakang karena dia harus menampung karet yang sudah sampai ke belakang. Game ini dimenangkan oleh tim Harimau dengan total karet gelang sebanyak 12 biji yeheee!

Lucu khaaan mukanya
       Game keempat dan terakhir (itu udah panas banget soalnya yaAllah kemetav) adalah Caterpillar Race. Tiap tim diambil 5 orang lalu kaki mereka saling diikat membentuk barisan. Ikatnya pakai tali rafia aja sih. Mereka lalu harus berjalan bersamaan hingga mencapai garis finish. Lucu loh game ini, sangat melatih koordinasi dan kekompakan. Antara mau ketawa sama kasihan waktu melihat mereka jatuh berbarengan wkwkwk. Game ini dimenangkan oleh Power Rangers (lagi-lagi).
      YEYEYYYY! Akhirnya games selesai! Saatnya penyematan pin dan kembali ke rumah pak dukuh. Ini adalah saat yang paling ditunggu-tunggu oleh anak-anak, MAKAN! "Mbak mengko ono maem e, to?", tanya Amir, salah satu bocah kelas 2 SD, pagi sebelum acara dimulai. Lah, mana q tau dique wkwk. Selesai dibagi makan siang dan snack, kita foto-foto dan anak-anak boleh pulang. Oiya, sebelumnya juga ada penyerahan buku dari Caption untuk Dreamdelion. Selanjutnya adalah sesi networking lunch dengan Caption a.k.a para volunteer ditraktir makan siang. Kami makan siang di Kepik Sawah. Eh sumpah ya itu pesanan makanan nggak berhenti-berhenti datengnya-_- Oke, kita semua para volunteer makan gratis ehehe.
      
Mba Nabila and om Larry (pendiri Caption, orang Singapura)
SOOO HERE IS US YUHUUU~~~

Volunteers and Caption's crews

Soooo, thats all, thank you for reading!
**all photos credit to mba Cece's cam:p**
YUK VOLUNTEERING! :)

Sunday, May 07, 2017

Perempuan Pendosa Menginginkan Lelaki Surga

       Well, sudah bulan Mei ternyata. April wasn't as hectic as i tought and surpriseeeeeee Mei jebul luwih hectic, i mean nek April stuck nong praktikum Mikrobiologi, iki Mei malah sok2an kakean kegiatan. Ew saya pada diri saya sendiri.
       Oh iya, membaca postingan sebelumnya, yang ternyata sangat alay duh, aku keterima jadi cofas Palapa! Wkwkwk. Hmm salah satu target 2017ku sudah ada yang tercapai. Tapi ada gagalnya juga, aku gagal seleksi beasiswa. Hmm nggak papa.
       Jadi malem ini aku mau nulis apa ya. Hmm tadi pagi aku ikut Sekolah Menulis yang diadakan DEMA, KAB, dan Plantagama. Lumayan sih sebenarnya, biar tulisanku di sini perhaps agak berbobot? Karena selama ini tulisanku kebanyakan curhat aja, kaga ada faedahnya. Maap ya yang udah baca kalau ternyata buang-buang waktu kalian:( Tadi sayangnya aku nggak bisa ikut kelas sampai selesai huft jadi nggak jadi dapet ilmu jadi maap kalo tulisanku bakal gini-gini aja sampe aku dapet kelas nulis lagi:(( Oiya ini bukannya aku sok selo atau bagaimana, tugas jelas banyak shay. Tapi entah aku habis ngerjain laprak kan eh scrolling-scrolling instagram tuh, nah nemu postingan ada mas dan mbak anak UGM 2013 anak kedokteran mau nikah, akadnya sih hari ini wqwq.

       Al Qur'an Surat An-Nur Ayat 26

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

      Jadi itu yang bakal jadi topik malam yang sok selo ini. Apakah kalian tau artinya apa? Ya, bisa dibuka Al-Qur'annya ehehe.

      "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)"

        Berat memang kelihatannya. Apa aku boleh cerita sedikit?

        Diusiaku yang hampir 19 tahun, aku tak pernah yakin apakah aku benar-benar pernah jatuh cinta pada sesosok pria, eh aduh kok gimana ya ganti deh, seorang laki-laki. Ya, minimal yang suka atau naksir yang sampai suka kepikiran blablabla. Tenang, aku masih normal, aku masih demen sama mas-mas pake baju koko putih bersih sholat di masjid ehehe. Maksudku disini adalah disaat teman-teman disekitarku mungkin sudah berpengalaman dengan apa itu yang disebut cinta-cintaan, dan juga pacaran, im actually blank. Aku mungkin dekat dengan beberapa teman laki-laki, tapi kan ya mereka cuma teman? Walaupun manggil say dan bebi dan emoticon kiss itu sudah biasa haha. Mungkin juga aku belum pernah merasakan baper atau kebawa perasaan yang sebenarnya. Kalaupun pernah, it won't last long. Aku pun berkaca dari perjalanan cinta Bapak dan Ibu. Kalau kata Ibu, Bapak dulu sempat pacaran beberapa kali katanya, mantannya ada yang rumahnya di pinggir Jalan Bantul wqwqw. Kalau Ibu sendiri, katanya dulu ndak pernah pacaran tapi sehabis wisuda ada 4 pria yang mencoba mendekati Ibu. Wedyan. Dahulu Ibu sempat istilahnya "emoh" dan "wegah" sama Bapak. Bapak jadi frustasi terus katanya mau pindah ke Sanden mau nandur bawang merah aja sambil mengamati Ibu bakalan sama siapa WQWQ. Alay emang hahaha. Bapak dan Ibu tidak pernah membicarakan topik pacaran selama ini, hingga aku setua ini huft. Malah terkadang, adikku yang nomor 3 masih kelas 2 SD suka nyeletuk, "Mbak Amas ki nduwe pacar durung?" HAH DASAR KEMAKAN SINETRON INI BOCAAAAH. Tengsin saya. Nggak punya sih. HAHA.
       Aku dibesarkan Bapak dan Ibu dalam lingkungan Islam yang yah sebenarnya tidak cukup ketat. Buktinya tidak ada diantara kami bertiga yang bersekolah di pesantren, walaupun Bapak ngajar di pesantren hehe. Aku kadang merasa kami seperti dibiarkan paham sendiri tentang berbagai larangan-larangan dalam agama melalui kehidupan sehari-hari. Ya, kalau menurutku berhasil, sih, buktinya aku nggak pernah aneh-aneh wqwq. Nah, entah sebenarnya, tetapi menurutku, untuk masalah bepacar *eaa Bapak dan Ibu lagi-lagi membiarkanku untuk mencari jawaban sendiri. Aku ingat dulu sebenarnya waktu kelas 5 SD tuh, jaman-jaman bayi-bayi SD mulai pacaran, aku cerita tentang temanku yang pacaran ke Ibu, yah eh aku malah dimarahin kalo aku nggak boleh pacaran. Leh. Siapa juga sih yang mau pacaran hft kzl. Entah apakah larangan itu masih berlaku hingga kini WQWQ.
       Sebenarnya aku juga nggak paham pacaran itu seperti apa. Walaupun kalo ada temen yang curhat dan need an advice, aku akan berubah menjadi sosok berpengalaman dalam dunia percintaan alay HAHA. Kalau melihat teman, ada yang pacaran mereka keliatan asik, ada juga yang kaya bikin terkekang. Beda-beda emang y. Jujur, aku sendiri nyaman seperti ini, nyaman sendiri. Nggak pernah sebenarnya kaya ada rasa kesepian yang gimana-gimana ataupun ya gimana-gimana. Im fine im happy that's enough dan sepertinya bepacar memang tidak ada dalam my bucket list.
       Balik lagi ke QS An Nur ayat 26. Ngeri juga ya sebenarnya. Bayangin aja nih kalo sebenarnya pasangan kita nanti itu ya cerminan dari diri kita yang ternyata diri kita seburuk itu. Well, nanti pasti ada yang bakal bilang kalau nggak papa lah blahblahblah tapi apa salahnya sih kalo kita memperbaiki diri biar dapat cerminan yang sesuai pula? Aku sendiri bisa dibilang bukan perempuan baik-baik. Waduh kok ngeri ya kata-katanya, kayak b*tch aja. Tapi kalo menilai diri sendiri yang sisi bagusnya kan kayak subjektif banget. Jadi aku mau menilai diriku sejelek-jeleknya dulu.
       Kadang aku suka ngebayangin nih, ini bayangin doang, dosa sebenarnya, emang kan keliat aku ini bukan perempuan baik-baik yang sudah menaati akidah akhwat muslimah yang benar eh atau lebih tepatnya belum, aku dapat pasangan mas-mas yang super imannya yang pengennya bisa membimbing dan kita bareng-bareng ke surga. Aduh kalo kalian mulai jijik baca ini and be like "Ini anak ngapain masih semester 2 udah sok-sok mikir kayak gini ew", aku saranin berhenti aja wkwk. Yang masih kuat lanjut shay. Nah, bayangan itu tadi udah kayak perempuan pendosa menginginkan lelaki surga. Pungguk merindu bulan. Nggak bakal kesampean. Aku juga jadi mikir lagi, pasti mas-mas kayak gitu juga kepikirannya sama mbak-mbak yang ukhti-ukhti gitu dah, nggak bakal kepikiran yang kelas peyek rendah iman macam sayah. Jadi, apa yang harus kita lakukan wahai kaum Hawa sejagat raya?
        Muhasabah. Instropeksi diri.
       Okey, itu mudah di lidah tapi kadang berat di aksi. Okey, perlu digaris bawahi juga bahwa kita instropeksi diri karena Allah, bukan untuk cari jodoh, ya itu bisa jadi sih, tapi tujuaanya adalah Lillahita'ala. Memantaskan diri untuk mendapatkan ridha-Nya. Suka kepikiran nggak sih kalau Allah sudah ridha, udah lah pasti semua akan berjalan on the right track. Allah selalu sayang sama hamba-hamba-Nya. So, sebenarnya mari jangan lelah untuk selalu instropeksi diri. Jadilah pribadi yang semakin baik dari hari ke hari.
Semoga aku segera ketemu masnya #lah #eh


Akhwat awam jarang tahajjud, puasa sunnah, shalat tepat waktu, jarang ngaji, nggak pernah ikut kajian, tukang ghibah, dan alay -astaghfirullah Anda rupanya harus banyak istighfar, Pus-, tetapi selalu mencoba untuk menjadi sebaik-baik muslimah,
Puspa Almas.