Wanna search something?

Monday, July 18, 2016

This is It! Part 1

Hellooo, is anyone waiting for my story again?
Well, sure i have a lot of things to write to share, but idk i felt like idk yea.
And there goes one of my most-fluental (oh man ignore my grammar) story, i've told you before right on the first post, yep, my college life!


May 6th, 2016
Pengumuman kelulusan di sekolah. Semacam wisuda begitu harusnya, pakai kebaya-kebaya begitu harusnya, dapat kalung kelulusan atau apalah begitu harusnya, tapi, tapi sekolahku enggak. Setelah seremonial ini itu dan dibagilah nilai UN.
Jebret.
Alhamdulillah aja sih. I got 49,XX for the NE score.
Aku pulang dengan bahagia, setidaknya pengorbananku untuk ini tidak sia-sia. Aku dapat pelukan hangat dari ibu, yang dulu, di SMA yang sama denganku, beliau mendapat nilai 42. Walaupun yah, nilai UN ini sebenarnya tidak berarti apa-apa untuk kedepannya tapi menurutku itu prestige sendiri, apalagi kalau ngerjainnya jujur dan penuh pengorbanan yep.
Udah sih bahagianya segitu aja, ini belum apa-apa bo.


May 9th, 2016
Eng ing eng, tau nggak ada apa? Pengumuman lagi lah.
Pengumuman SNMPTN Jalur Undangan.
Jangan tanya pilihanku apa, aku tetep setia, sama TPHP-nya UGM.
Cuma milih dia sebiji doang pula.
Alasannya sederhana, kalau aku keterima pilihan kedua dan aku nggak terlalu suka since SNMPTN is just like iseng-iseng berhadiah, so daripada aku kena karma, aku setia, dah gitu aja.
Oiya sebelumnya aku udah divonis sama Kanit GO Bantul, Pak Vijay, "Kamu kalo milih TPHP nggak lolos deh kayaknya, nilai fisikamu ini lho turun, ini kan teknologi, ya fisikanya nggak boleh turun toh. Tapi ya kalo kamu tetep mau ambil ya ambil aja nggak papa coba."
Hah.
Rasanya tervonis di depan itu yah.
Patah-patah ada paitnya gitu.
Aku pun saat itu tidak punya pilihan lain yang aku benar-benar tertarik karena aku hanya ingin fokus pada satu tujuan, kerja di Indofood apa Nestle. Bukan goal yang muluk tapi aku suka, ya suka-suka gue lah.
Ketika jam menunjukkan pukul 14.00, segera aku duduk manis di depan PC. Membuka laman mirror snmptn, di snmptn.ugm.ac.id, masukkan NISN dan tanggal lahir dan.....
Eng ing eng~~~~~~~~
Merah coy wqwq
Terus udah, ya udah.
Nggak terus yang histeris bagaimana-bagaimana begitu
Kayak yang "Oh yaudah" berarti ya enggak
Karena aku pun sebenarnya tidak pernah mengharap dari jalur ini since persaingan sangat ketat bo, lagipula aku kan udah tervonis di depan jadi yah, aku pun merasa siap ikut next battle, SBMPTN.


Between May 9th - May 31th, 2016
Jangan tanya aku ngapain aja.
Tanya sama orang-orang GO Gose, apa mentor-mentor di zenius.net.
Berhari-hari makanan cuma soal soal soal pembahasan pembahasan tryout tryout tryout nggak lolos nggak lolos.
Jangan tanya juga aku milih prodi apa.
Masih setia mz/mb.
Dan, masih, belum lolos.
Pernah sekali lolos, itu sih karena soal tryoutnya kebetulan udah ada beberapa yang pernah aku kerjain HAHAHA.
Selebihnya masih zonk kok, passing grade masih setia nangkring di 40,xx %.
Mulai ada rasa takut tuh. Tapi rasa yakin juga masih ada h3h3h3h3.
Aku pun masih belum punya pilihan kedua, hingga ketika malam kala aku hendak finalisasi peserta, barulah aku bertanya kepada bapak dan ibu, aku ini menurut beliau-beliau mau dibawa kemana selain ke pelaminan sekitar 7 tahun lagi, hwehehehe. Aku sempat tertarik dengan ilmu tanah, menurutku mata kuliahnya materinya seru dan menantang, tapi bapak tidak mengijinkan dan beliau memberi alternatif memilih di bidang perikanan atau kelautan pokoknya yang air-air. Malam itu pula temanku mengirim daftar passing grade dari salah satu bimbel hitz di Kota Yogyakarta, yang wowwwwwww, passing grade TPHP wowwwwwww, 47,XX %.
Gila gila gila.
Aku tidak boleh mundur hanya karena passing grade yang menurut aku yang pas-pasan ini termasuk selangit.
Setelah pilah pilih sana sini, waktu itu sudah pukul 11 malam, dan akhirnya aku menemukan pilihan kedua by Raisa, eh itu kali kedua kan ya, yaitu Teknologi Hasil Perikanan. Yah nyrempet-nyrempet agak sama dengan TPHP yaitu Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Dengan keyakinan jikalau daratan menolakku, mungkin perairan masih mau memihakku. Oiya, im interest in those past-product tech so yea selagi masih teknologi hasil, why not?
Dan begitu akhirnya, aku memilih TPHP UGM di pilihan pertama dan THP UGM di pilihan kedua.
Setelah finalisasi peserta, aku mendapat kartu ujian dan tinggal menunggu hingga hari H.


May 31th, 2016
TODAY IS THE DAY!
Setelah kemarin sore survey, aku mendapat lokasi di SV UGM KTPU, pagi-pagi aku berangkat, diantar bapak, padahal sebenarnya pengen berangkat sendiri, tapi dilarang ibuk, katanya kasian hw3h3h3h3.
Saat itu rasanya uwis prek dengan segala materi, intinya aku sudah lelah. Malamnya aku pun tak menyentuh buku lagi, bahkan malah jajan sate kambing di Jejeran.
Sampai sana dan menunggu akhirnya aku bertemu dua orang teman sekolah, asik, nggak kesepian.
Bel berbunyi pada akhirnya, dan aku pun masuk ruangan. Yah biasa gitulah soal-soal dibagikan, mengisi identitas, menunggu bel, dan mulai kerjakan.
Sesi pertama TKD Saintek, bro.
Biasanya sih aku suka mengerjakan dari belakang so i opened biology first.
Hm aja, kaya biasanya kalo tryout, hm gitu, biasa nggak bisa.
Dan yang kupelajari nggak keluar, tambah hm kan.
Kemudian lanjut kimia, agak lumayan ngerjain tujuh biji soal apaya, lupa, pokoknya lumayan deh.
Terus fisika. F I S I K A .
Apa-apaan ini, soal apa-apaan ini hft.
Selama ini fokusku fisika adalah mekanika, gelombang, listrik rangkaian, dan ituloh fotolistrik dkk, sama suhu dan kalor juga lumayan nyantol.
Nah tapi ini kok yang keluar, relativitas semua bro, hampir berapa soal itu relativitas yang aku tak pernah sekalipun sentuh.
Mekanika yang biasanya aku sayangi karena soalnya lumayan mudah, ini juga berubah menjadi jahat. Sebenernya nggak jahat juga, aku sendiri yang kurang ngertiin dia, HAHAHA.
Oke i was feeling so rapopo dan aku hanya mengerjakan 4 soal, dari target 5 soal dengan keyakinan benar cuma 2 soal wakakakak.
Lanjut matematikaaaaaaaa.
HAHAHAHAHAHAAAAAAAAAAAAAAA.
SOAL APA INI HAHAHAHAHAAAAAAAAAAAAAAA.
Q TA BISA MEMAHAMINYA.
SEDIKITPUN Q TA BISA.
HA HA HA HA HA -- yang kemudian tawa ini menjadi tangisan.
Seriously aku keinget ibuk di rumah.
"Ibuk, anakmu ini tidak bisa mengerjakan soal Matematika Saintek, Ibuk, maafkan aku Ibuk.."
Bener, sebiji soal aku tak ada yang nyantol. Padahal biasanya saat mengerjakan soal-soal tahun lalu, tanpa belajar dulu pun pasti ada satu soal yang aku bisa menjawab, lha ini bro, pas giliran SBMPTNku bro, w ngga bisa ngerjain bro.
Dengan pesimisme bakal gugur karena nilai mat bakal minus, aku tetap mengerjakan. Aku bulat hitam dua nomor, dan serius aku benar-benar tidak tau cara mengerjakan soal itu.
Setelah selesai pada akhirnya hahahah, bel berbunyi dan kami para peserta diberi waktu istirahat setengah jam untuk selanjutnya adalah sesi kedua dengan materi TKPA.
Oke, aku berharap banyak pada TKPA walaupun aku juga sudah pesimis karena si mat saintek itu.
Dan waw ternyata ya model-model soalnya ya, baru-baru semua coy.
Di tengah-tengah sisa sakit kepala karena soal-soal saintek sial itu, aku mengerjakan TKPA dengan motto "Sing penting yakin" ala mas Kecuk, temen sekelas w.
Well, akhirnya bel berbunyi dan aku keluar ruangan dengan lega, akhirnya hari ini, 31 Mei yang ditunggu-tunggu ini, selesai juga huft.
Bapak sudah menunggu di parkiran dan aku pulang dengan perasaan yang masih belum lega, masih ada next battle lagi, UM UGM.


Between June 1st - June 4th, 2016
Masih sama
Masih sama dalam dekapan soal-soal UM UGM 2005 sampai 2015.
Melihat kesusahanku, yea well sebenernya aku akhirnya merasa pusing juga, tapi masih dengan keyakinan aku pasti lolos PTN entah jalur yang mana, ibu menyuruhku mendaftar PTS. Beliau semacam khawatir karena aku belum mendapat kuliah (yaelah ibu, ujiannya juga baru kemarin), dan untuk melegakan hati ibuku, sebagai anak yang baik, aku mendaftar ke prodi Farmasi di salah satu PTS di Yogyakarta yang Farmasinya katanya favorit dengan jalur raport. Terus keterima, terus registrasi juga, terus tes bahasa inggris dkk itu dengan rasa malas hoam. Bukannya apa-apa, aku memang tidak ada feeling untuk masuk PTS apapun itu karena sederhana, prodi yang aku inginkan tidak ada disana.
Sehari sebelum UM UGM, penyakitku kambuh, dan well itu membuatku seharian hanya bisa tidur dan kehilangan waktu-waktu berhargaku mempelajari soal-soal UM UGM.
Udah pasrah, sepasrah-pasrahnya.


June 5th, 2016
Aku menghadapi hari itu dengan santai.
Aku berangkat sendiri.
Yang jelas tidak setegang kala SBMPTN.
Semua akan baik-baik saja.
Aku yang kemarin tidak sempat survey tempat, jadi salah masuk gedung. Aku mendapat tempat di Sekolah Pascasarjana UGM. Tulisannya sudah terpampang nyata bahwa menuju kesana belok kiri, aku dengan polosnya belok kanan. Yaudah deh, untung ada beberapa orang yang bisa kutanya. Kemudian aku berjalan ke gedung Sekolah Pascasarjana yang well agak lumayan. Belum lagi saking ndesonya, jelas-jelas aku sudah sampai depan gedung, tapi karena bentuknya semacam gedung kuna begitu aku jadi takut kalau salah masuk jadilah aku mutar lewat pintu belakang dekat parkir, yang banyak orang, maklum waktu itu yang jalan aku sendiri karena motorku diparkir di gedung sebelah huft.
Kendesonan belum sampai di situ. Kulihar ruang ujianku di ruang 403. Sampai di lantai pertama gedung, tidak ada tanda-tanda ruang ujian. Hanya ada front desk dan lift dan tangga melingkar. Hah, aku sudah ketinggalan lift dan lagipula aku tak bisa mengoperasikan lift sendirian dan sebenarnya lagi aku takut naik lift h3h3h3h3.
Jadilah aku naik tangga, dan yang ternyata ruangannya ada di LANTAI 4.
Oke, nggak papa, sudah berjalan lumayan jauh, dan sekarang naik tangga lumayan banyak.
Akhirnya aku menemukan ruangan dan duduk di depan ruangan dengan sedikit terengah-engah. Sial. Keringetan. Jadi bau ewh.
Tak lama menunggu ada dua orang cewek menghampiri aku lupa namanya, yang kuingat satunya bernama Sarah. Lumayan, ada yang bisa diajak bicara.
Setelah itu things went the way it should be, lumayan bisa dikerjain soal-soalnya h3h3h3h3.
Yang jelas, jelas banget nih, setelah pulang dari UM UGM, perasaanku benar-benar yang lega benerrrrrrr coy.
Seenggaknya perjuanganku sudah maksimal hingga titik ini, capek bener-bener capek.
Bener-bener udah yang nggak mau pegang buku lagi habis ini.
Belum lagi esok harinya udah masuk bulan Ramadhan.
Pokoknya, apapun hasilnya nanti, aku udah nggak mau memaksakan diri lagi.
Cukup, cukup aku belajar sampai sini.

to be continued,
udah malem,
masih banyak tugas,
h3h3h3h3.