Masih segar dalam ingatan aku sempat berkata, "Dor, kok aku jadi males ya daftar Palapa.", begitu kataku kepada Dora, sahabatku. "Loh piye to, katanya mau dapet keluarga baru.", balasnya yang membuatku kembali memantapkan hati mengikuti open recruitment staff PPSMB Palapa 2017. Karena bagiku, 2017 is about taking all the chances, aku memutuskan mendaftar Palapa memilih menjadi staff co-fasilitator. Aku suka Palapa. Setahun yang lalu saat aku menjadi peserta, sudah terbenak dalam hatiku "Ah, aku tahun depan harus bisa jadi kaya Mbak Rully dan Mas Roni", mereka cofasku dulu dan mereka menarik.
Kalian yang membaca blogku, di post sebelumnya, pasti telah mengetahui cerita betapa failnya wawancaraku untuk recruitment ini. Aku sama sekali sudah tidak mempunyai harapan dan berpikir, "Pastilah yang jadi cofas tipe-tipe orang kayak dia, dia, atau dia", beberapa temanku juga yang daftar Palapa dan aku rasa memang lebih oke hore daripada aku.
Hari itu hari Rabu saat pengumuman staff Palapa dipublikasikan. Webnya jelas down, gosipnya yang daftar 1000an orang. Aku sebenarnya cukup kepo dan siang itu sebelum praktikum Kimia, aku melihat daftar staff dan menemukan namaku. Oke, aku cukup merinding. Bagaimana bisa? Temanku yang oke hore saja tidak lolos. Well, berarti tanggung jawab ini bakal berat.
First Gathering Panitia PPSMB Palapa 2017 diadakan bertepatan dengan Upgrading Anggota KMIP UGM. Acara dimulai pukul 7.00 dan aku jelas telat sampai di sana karena dari Kaliurang. Sebenarnya aku sudah izin ke mbak Baby yang menghubungiku perihal gath untuk telat, eh tapi ternyata aku tetap dihitung telat dan disuruh maju ke depan. Cukup banyak teman ternyata wkwk. Kami disuruh menampilkan sesuatu di depan. Karena itu masih dekat dengan hari Kartini, kami menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini di atas panggung.
Beberapa minggu kemudian, aku mendapat invite grup di Line, ternyata grup cofas. Lucky me, aku ditempatkan di kluster Soshum Selatan, deket GSP cuy! Wkwk. Grup mulai ramai karena beberapa orang telah saling kenal. Rempeyek macam aku ya diam sajalah heuheu. Setelah itu diadakan First Gathering Co Fasilitator PPSMB Palapa 2017. Sedih, aku tak bisa ikut full karena jadwal bertabrakan dengan responsi praktikum. Ternyata, kami disuruh melakukan sebuah social project. Aku mendapat project di kelompok bagi nasi. Kami berenam belas dibagi ke 2 titik yaitu kawasan Tugu dan Nol Kilometer. Sospro berjalan lancar. Malam itu aku sudah mengenal beberapa sosok di Soshum Selatan.
Kluster Soshum Selatan akhirnya mengadakan bonding untuk pertama kalinya di akhir Mei sambil makan malam bersama. Kebetulan pas sekali dengan hari ulang tahun kawan kami, Tirta. Acara bonding diisi dengan unjuk ice breaking. Jujur, aku bingung harus mencari ice breaking yang bagaimana heuheu. Akhirnya, aku tidak dapat giliran maju tampil wkwk Alhamdulillah.
Manusia-manusia Soshum Selatan |
Memasuki bulan puasa, diadakan Second Gath Palapa 2017 di PKKH. Ya, sore itu sekalian buka bersama plus tarawih bersama lah. Dresscodenya putih. Acara dimulai dengan sambutan-sambutan, lalu presentasi kinerja oleh PSDM. Tirta jadi staff terbaik di Sosel! Selepas tarawih waktunya unjuk yel-yel tiap gugus. Sumpah ya, yel-yelnya Poerbatjaraka tergaje se-Palapa 2017:)))
Purbies at Second Gath |
Gugus Poerbatjaraka akhirnya juga bonding! Jelas sekali dalam ingatan hari itu hari Senin dan aku masih UAS 2 mata kuliah. Sorenya kami bukber di Preksu Deresan. Main Werewolf dan haha hihi sampai pukul 20.00 dimana aku harus pulang karena besok masih ada UAS. Acara bonding gugus ini menjadi agenda terakhir di bulan Juni karena liburan telah tiba. Oh iya, kami hanya punya waktu liburan 2 minggu. Tetapi karena jadwal bonding kami di depan, well lumayan sih libur 3 minggu hehehe.
Agenda selepas liburan mulai agak yang spaneng-spaneng setelah sebelumnya penuh dengan haha-hihi. Lets get started!
Tanggal 6 Juli
Kami sudah mulai bertemu kembali. Agendanya Tour de Faculty ke Fakultas Ilmu Budaya, tempat kami besok berdinamika. Sebelum kami putar-putar FIB, kami mendengarkan teknis presensi dulu dari divisi KSK dan selanjutnya langsung post test:)) Selesai post test kami berjalan mengelilingi gedung hingga berakhir di depan auditorium FIB latihan anthem Palapa. Sebenarnya setelah agenda itu kami ingin main bareng, tapi ya jadinya kita hanya sampai Bungong Jeumpa makan mie Aceh bareng-bareng hehehe.
Ini si Bern, di depan audit habis latihan anthem. |
Ada Third Gath Palapa 2017 dengan acara namanya Porlapa #2 di Stadion Pancasila. Jadi intinya ya gath tapi kali ini konsepnya lomba antar kluster. Di Porlapa ada 4 lomba (kalo nggak salah dan nggak lupa) yaitu futsal, dodgeball, estafet, dan spidol goyang. Aku sendiri ikut squad spidol goyang wkwk. Lomba berjalan dengan seru. Greget abis sama futsal ceweknya! Soalnya akhirnya kami kalah lawan vokbar:( Walaupun sebelumnya lawan teknik kita menang telak 4-0! Wkwk. Spidol goyangnya sih juara 1 dong hehehe. Cuaca pagi-siang itu memang agak tidak menentu. Dari yang tetiba gerimis hingga kembali panas kemetav. Acara diakhiri dengan joget-joget anthem sambil ditaburi bubuk warna-warni. Oke, tapi aku sampai rumah langsung lemas dan mendadak flu.
Penuh warna ala color run |
Beberapa dari makhluk Purba(tjaraka) memutuskan untuk jalan-jalan ke mBantoel yaitu ke area Mangunan (yah emang mau kemana lagi sih ya). Walaupun yang ikut hanya 11/21 it's okay. Pertama kita ke hutan pinus dan seperti biasa foto-foto. Aku sendiri sebagai mBantulers hanya ikut-ikut aja, habisnya sudah bosan ke pinus heuheu. Selanjutnya setelah melihat di IG dan ada rumah Spongebob, kami memutuskan untuk menuju tempat tersebut. Katanya bapak tukang parkir sih hanya 300meter yang membuat kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Eh ternyata, well itu mungkin adalah 500meter dengan medan yang naik turun. Fix! Kita dikerjain sama bapaknya:')) Jalan-jalan hari itu berakhir dengan makan bareng seperti biasanya.
TK Poerbatjaraka sedang melakukan kunjungan ke Bikini Bottom |
Jadwalnya bonding partner! Aku mendapat partner si Arie Unch Unch yang sesama makhluk Fakultas Pertanian, bedanya dia anak Agronomi sedangkan aku Perikanan. Awalnya kami ingin pergi berenang bareng mbak Yayuk sama mbak Nepiul tapi sudah kesiangan dan terlanjur panas. Akhirnya, Arie yang sedang ngidam seblak Asgar yang hanya ada di Hartono Mall, kami pun cus kesana. Aku yang notabene bukan penggemar seblak, lebih memilih membeli camilan lain. Tapi ternyata seblak yang dibeli Arie enak! Itu bukan krupuk mentah digodog tapi itu makaroni! Yah sedih sudah terlanjur beli ChickChat:( Kami kemudian ngobrol ngalor-ngidul tentang kehidupan pribadi kami masing-masing. Ngomong-ngomong, track record Arie dalam dunia pertjintaan oke oce juga ternyata wqwqw.
Ini dia Miss Seblak kita, Arie |
Ada quiz barengan se sosel! Dilanjut bedah materi juga sebenarnya harusnya heuheu. Jam 09.00 kami sudah berkumpul manis di amphi belakang perpus pusat.Tetapi selanjuntnya kami move ke FIB dan mulai main mirip-mirip ranking 1 seperti itulah. Well kelompokku tidak bertahan lama akibat kegudulan mbak Yayuk wkwk *maaf ye mba*. Quiz selesai sekitar jam 1 siang, aku, Berna, Intan, dan Hera memutuskan makan bareng. Awalnya mau ke Mi Ayam Sendowo tapi tutup:( Akhirnya kami memutuskan pindah ke mi ayam jamur di Kantin Gelanggang Mahasiswa UGM. Eh, disana malah ketemu 6 cewek Purbs juga sedang makan. Kami memutuskan duduk di sebelah utara (pisah sama mereka) karena lebih dekat dengan si mi ayam hehe. Baru hangat-hangatnya ngobrol, ada berita buruk muncul di grup:')) Oke, cerita itu tidak perlu aku ceritakan. Yang jelas kami langsung kumpul dengan 6 cewek tadi dan mengambil sebuah keputusan besar yang berat. :')
Aku memutuskan rehat dan renang bareng Bern! Arie tidak bisa ikut karena dia lagi dapet:( Well, karena aku dan Bern ada di sebuah organisasi yang sama, jadilah renang itu sebagai ajang rehat dan curhat HAHAHA. Squad Purbs sendiri mengadakan kumpul-kumpul sore harinya tapi aku sudah terlalu capek dan terlalu jauh dan terlalu malam untuk menyusul.
Jadwalnya Workshop Public Speaking! Jadi kita para panitia Palapa mendapat training public speaking dari sang expert dengan maju satu persatu di depan auditorium (aku sih dapat tempatnya di audit hehe). Aku super deg-degan dan nervous. Apalagi suaraku agak cempreng dan medok. Aku akhirnya mendapat giliran maju di tanggal 16, rasanya sudah yang pesimis. Tapi saat aku akhirnya maju (yang termasuk kloter terakhir), semuanya berjalan lancar! Pak Doktor dan Ibu Professor memberi komentar yang sangat positif! Tidak sia-sia aku berlatih teriak-teriak di tengah sawah sepulang workshop hari pertama hehe. Oiya, di hari itu juga, tanggal 16, kami para cofas dipersilahkan mengerjakan penugasan Gamada seperti di web dengan deadline seminggu kedepan:')
Ini namanya Sintut. Cofas Sosut yang ketemu saat pubspeak. Orangnya gaje wqwqw. |
Tanggal 18 Juli,
Agendanya kumpul di FIB untuk roleplay kelas dan ice breaking. Tidak lupa kami per partner maju satu persatu menghafalkan anthem Palapa. Seperti biasa kami diberi case suatu kondisi di dalam kelas lalu kita roleplaykan di depan. Seperti biasa pulangnya sore.
Tanggal 21 Juli,
Jadwalnya pretest bareng subkoor tercinta Prince Agus Sastrawan. Karena aku mengambil giliran pretest yang pertama, jam 9 kurang 15 menit aku sudah datang di FIB duduk manis di depan Prince siap untuk dites hehe. Tes berjalan oke oce. Giliran setelahku adalah si Bern dan setelah dia selesai kami pergi ke Perpus Kota dengan tedengan sekalian mengerjakan penugasan. Yah, si Bern si tampaknya tidak jadi mengerjakan karena sibuk mengupload KHSnya. Setelah dia selesai upload, kami malah lanjut ke Bakso Arema depan RS Yap yang terkenal itu wkwk. Oke, rasanya lumayan.
Ada acara surprise! Panitia Palapa dipersilahkan datang di Kongres Pancasila ke IX di Balairung dan ada PAK PRESIDEN JOKOWI! Kami sudah rapi berbatik dan duduk manis di depan balairung. Saat Pak Presiden datang, aku gemetaran sendiri. Ya, walaupun aku tidak mengidolakan beliau tapi bagaimanapun beliau ini Pak Presiden! Well, beritanya sudah banyak yang tahu kan ya soal si Boeboe yang dapat sepeda dari pak Jokowi.
Tetap senyum walaupun ndak dapat sepeda |
Ternyata si Prince memberi kelonggaran waktu pengumpulan tugas! Siang itu juga aku mengumpulkan penugasan di FIB. Pokoknya tiada hari tanpa ke FIB. Sorenya, kami main ke Pasar Kangen, tapi selanjutnya aku, Bern, sama Intan ketinggalan yang lain sudah sampai di Alun-Alun Kidul huft:(
Yak yak waktunya giliran kluster soshum selatan nyisir pompom! Yak ingat sekali waktu itu aku berniat berangkat pagi-pagi tapi ternyata malah main-main dulu di Fisipol sama Hera naik turun lift terus foto-foto di depan departemen Ilmu Komunikasi dengan tidak jelas. Jujur sebenarnya aku gumun karena gedungnya bagus wqwq.
Waktunya Training of Trainer di Fakultas Psikologi. Oke, jadi kami para cofas diberi pelatihan oleh para dosen tentang bagaimana mengisi kelas. Entah itu materi, ice breaking, komunikasi efektif, manajemen kelas, konsep experential learning, dan masih banyak lagi. Isi training biasanya pagi hingga siang disampaikan oleh dosen baru setelah ishoma akan ada roleplay. Ya intinya roleplay terus sampai tua ehehe. ToT baru selesai pukul 16.30an. Sebenarnya ada cerita di ToT Poerbatjaraka wkwkw. Ini nih pokonya yang bikin greget dan pulang lama:3
Bersama trainer, bu Iswari dan pak siapa aku lupa namanya yang kalau kata mbak Nevi mirip Hary Tanoe. Tebak yang mana:p |
Yak ini muka lelah kami yak. Maaf muka Bern tidak bisa dikondiskan. Hera masih tampak cantik. |
Jam 7 pagi para cotrainer sudah duduk manis di GSP lantai 1. Hari ini agendanya cotrainer mendapat ToT khusus. Kebetulan aku yang jadi cotrainer dan Arie cofas. Bedanya apa, bedanya aku besok akan berada full di dalam kelas selama 4 hari Palapa berlangsung, terutama pendampingan softsklls dan backup apabila trainer tidak dapat mengisi softskills. Seperti biasa, setelah ishoma kami roleplay sampai sore.
Muka dibahagiakan demi kepuasan Gamada |
Eng ing engggg akhirnya tiba waktunya postest materi ToT! Jam 10 pagi kami para manusia soshum selatan sudah berjejer rapi di amphi mengerjakan postest yang soalnya sangat psikologis. Karena sedang tidak ingin mengacara, selepas postest aku pulang. Oke sebenarnya ingin nonton DBL tapi yang kuajak nonton sepertinya melupakanku:(
Ini hari memang penuh dengan kesebelan dan kehuftan yang membuatku jam 05.50 sudah berada di GOR Lembah UGM untuk mengikuti transfer materi dari divisi Acara. Jelas tidak perlu diceritakan di sini yap. Cukuplah kamu yang bisa bertindak seenaknya, rempeyek sepertiku memang bukan apa-apa. Jangan kaget dan sedih kalau suatu saat nanti kamu harus merasakan apa yang aku rasakan sekarang. Well, rasanya sudah sangat down karena kejadian pagi itu. Rasanya membuat semua hal yang telah aku lakukan selama ini tidak berguna apabila ujungnya seperti ini. Kamu bisa bilang sendiri apa salahku, dengan jelas, jangan membuat aku melimpahkan marahku kepada orang lain, ya. Katakan dan aku akan terima.
Ada Pak Senawi di Transfer Materi |
Transfer materi dilaksanakan hingga siang hari yang membuat kepala kami kemetav saking banyaknya informasi yang masuk. Sore itu juga kami sudah berkumpul lagi di amphi untuk postest materi. Soal berjumlah 40 itu memang well, aku belum belajar. Selesai postest aku bingung. Kami sudah disuruh untuk segera mengambil korsa dan waktunya jam 7 malam. Aku tidak mungkin pulang dan terpaksa aku menuruti teman-temanku yang ingin pergi nonton. Yah, akhirnya aku nonton, Despicable Me lagi heuheu.
My first movie date yang beramai-ramai |
Kami ada TDF #2 yang isinya benar-benar masalah teknis di hari H mulai dari moving, cek ruangan, cek anthem, dan tidak lain tidak bukan roleplay sampai mampos. Tetiba juga ada postestnya. Tim TF PPSMB Palapa sempat memantau setengah jam roleplay kami. Tapi yang bikin terharu adalah surat dari qaqa PSDM yang amat teramat menyentuh hati yang kurang belaian ini.
Suasana setelah postest yaitu menunggu giliran roleplay |
Kami jelas berkumpul di FIB. Memantapkan segala teknis hari H. Mendownload segala senjata percofasan. Membuat papan gugus. Briefing untuk besoknya. Dan segala macam briefing dari Prince Agus Sastrawan dan mbak Korteks Chalvia.
Agenda hari ini gladi kotor untuk panitia di GSP. Pas sekali bung, hari itu, pagi itu, waktunya aku mengisi KRS. Partnerku si Arie juga anak pertanian jadinya ya kami izin semua. Agak pekewuh juga waktu mau izin, tapi ya bagaimana lagi ini urusan nasib 1 semester ke depan. Gladi dilaksanakan jam 07.00 dan jam 05.45 aku sudah terduduk manis di gazebo perpus pusat siap dengan laptop di meja. KRS lancar sesuai plan dan pukul 07.20 aku yang ditemani Bern disitu (dia juga KRSan karena makhluk pertanian juga) langsung lari ke barisan Poerbatjarakan yang berada di selatan GSP. Iya, SELATAN GSP dan ternyata barisan kami pindah di PKHH. Iya, LEBIH SELATAN LAGI. Jelas dengan ngos-ngosan kami masuk ke barisan. Setelah gladi, kami berkumpul di FIB.
Ini sama cofasnya Voktim! Tosca x Pink |
Selesai sholat Jum'at, kami semua para cofas disuruh berkumpul di selasar GSP. Apa kegiatannya? Ya tidak lain dan tidak bukan (lagi) roleplay. Kami semua yang sudah merasa jenuh akan roleplay, segera menuntaskan mandat dari TF (karena beliau-beliaunya ada dimana-mana). Roleplay kami lakukan dengan cepat dan setelah itu kami semua seluruh cofas berkumpul di sisi timur selasar GSP. Kami semua semacam diberi pemantapan sekali lagi bahwa esok hari adalah gladi bersih dimana kita akan bertemu para Gamada yang sudah 4 bulan belakangan ini kami tunggu-tunggu.
Amanah menjadi cofas ini pikirkanlah sebagai telur, telur yang dilempar oleh Universitas kepada kami, para cofas, ini kata mas Erfan, salah satu TF. Intinya sore itu kami jadi lempar-lemparan telur dan sedihnya aku kena lempar tepat di depanku. Untung sepatuku hanya terkena sedikit. Kalau kena banyak kan repot kapan mencucinya sedangkan besok sudah harus dipakai kan:( Oke kembali ke telur. Maknanya, amanah ini harus benar-benar dijaga, ditangkap dipertahankan dengan tepat, mbuh piye carane a.k.a entah bagaimana caranya harus bisa. Cofas yang (katanya) akan menjadi wajah pertama Gadjah Mada di depan mahasiswa baru. Maka sejatinya amanah ini bukan main-main.
YAY HARI INI BERTEMU GAMADA! THE DAY HAS COME! Pagi pukul 07.00 kami sudah berkumpul di GSP di spot masing-masing. Yang jelas hari ini excited sekali. Setelah makan pagi agak siang, kami mulai melakukan penjemputan Gamada dari FIB. Jadi cofas dibagi separuh, ada yang menjemput ada yang stay di spot GSP. Aku mendapat bagian menjemput. Sampai di FIB kami membagikan cocard dan pin kesana kemari. First impression melihat Gamada adalah tampaknya aku kalah dewasa! FIX AKU KALAH DALAM PERGINCUAN! Aku yang membagikan bersama Hijja hanya bisa berkata, "Njirrr, Hijjaaaa kamu yang malah kayak anak SMA di depan mereka!". Oke, itu karena Hijja memang bertubuh mungil dan sama sepertiku, kami suka polosan a.k.a bermakeup seadanya heuheu. Selepas sholat dzuhur Gamada sudah berbaris di depan Margono. Aku mendapat blok 3 untuk gugus Soehardi Tjahjono dan Moeso Soeryowinoto bersama Wahyu. Ternyata mereka cukup banyak dan Wahyu menghilang mengurusi Gamada hilang. Untung lokasi gugus mereka di selatan GSP jadi tidak terlalu ribet hehe:"")
Foto diambil saat kami masih bebas-Gamada |
Beberapa dari kami |
Setelah mengantarkan anak orang, waktunya aku kembali menemui anak-anakku yang sebenarnya. Aku dan Arie mendapat kelas Poerbatjaraka 3 yang ruangannnya diganti dari mulanya video conference room menjadi kelas ujian yang well, tidak terlalu luas seperti sebelumnya. Aku yang tadi habis berlari-lari kemudian menemui mereka dan memimpin melatih jargon PPSMB Palapa jatuhnya jadi blank=_= Heuheu sebenarnya malu banget tapi yang jelas im beyond excited to meet them! Saat kelas sebelah sudah mulai beryel-yel ria, aku mendiamkan anak-anakku wkwk. Aku dan Arie memutuskan mulai menyicil untuk pengecekan atribut mengingat terbatasnya waktu nanti setelah gladi. Oiya, sampai ada Gamadaku yang menulis surat bahwa mereka merasa terabaikan gara-gara kami cuekin waktu gladi bersih. Dique, daripada kalian kami kasih yel-yel haha hihi tapi atribut kalian nanti kenapa-kenapa, kami juga yang pusing.. Maafkan Bunda dan Cikgu Besar ya:''') (Bunda: Arie, Cikgu Besar: aqoeh). Kami biarkan mereka ikut-ikut yel-yel kelas sebelah, atau tertawa atas candaan cofas sebelah WQWQ. Ada pula saat kami sudah siap berdiri untuk masuk formasi, Gamada minta ke toilet! GSP lumayan jauh untuk toilet terdekat dan setelah bernegosiasi sana sini akhirnya aku dan kedua Gamadaku berlari ke PKKH dengan deg-degan. Sampai ke toilet aku teror untuk tidak boleh lama-lama, takut tertinggal masuk formasi. Dan saat perjalanan kami kembali ke barisan, INI KENAPA MALAH MENDADAK BANYAK YANG LAIN KE TOILET LIKE WHAT??? TADI KATANYA TIDAK BOLEH LHA KOK INI MALAH SEMUANYA BOLEH KE TOILET??!?!? ITU PULA KENAPA BARISAN PADA DUDUK LAGI?!??!??!?=_____= Oke, maafkan aku (lagi), Rangga dan Dito, kalian berdua memang pioneer ke toilet.
Setelah itu akhirnya mereka masuk ke formasi. Selesai formasi, kami kembali ke tempat semula untuk lanjut pengecekan dan pengumpulan atribut. Arie dengan cekatan menghitung pompom yang super ribet, aku mengurusi caping sambil bernegosisasi atas warna-warna yang salah. Lagi-lagi mereka kami cuekin karena kami memang sedang fokus mengurus atribut disaat kelas sebelah main track. Sebelum jam 16.00, mereka sudah kami persilahkan pulang. Tibalah pengecekan atribut oleh Prince Agus dan milik kami lolos disaat yang lain ada yang bermasalah wkwk. Thank you Arie<3
Sore itu kami habiskan dengan menunggu mobil logistik yang mengambil atribut hingga Maghrib. Kelakuan kami saat berebut mobil logistik semakin menyatakan bahwa kami, Poerbatjaraka, merupakan cofas bar-bar dan primitif. Wqwqwq.
Hari ini yang ingin kupakai untuk relaksasi diri menghadapi senin esok, malah dikejutkan dengan agenda cotrainer berkumpul lagi untuk briefing bersama mas Erfan dan tidak lain tidak bukan (lagi) (lagi) roleplay. Aku hari itu juga harus mengurus pindahanku ke kos. Jadilah aku pukul 07.30 sudah meinggalkan rumah bersama ayah ibu yang membawakan barang-barang. Selesai di kos aku langsung menuju selasar GSP dan mengikuti briefing. Setelah itu karena kami sudah lelah dengan roleplay, kami lebih memilih membahas yel-yel untuk gugus kami. Yah, biar tidak krik-krik besok karena sebelah kanan kiri gugus kami adalah Voktim dan Vokbar yang sudah terkenal berisiknya.
Setelah agenda di GSP selesai, aku ke rumah Bern untuk mengambil barang-baranya sambil numpang makan siang. Bern menemaniku di kos untuk hari pertama. Selanjutnya setelah menaruh barang, aku dan Bern kembali ke FIB untuk bedah materi sampe mampos bersama parternya, si Wahyu. Kami bedah materi tetapi lebih banyak mengobrol. Wahyu yang notabene anak Soshum dan wawasannya oke, membuat ada saja yang diomongkan. Baru ketika selepas Maghrib, Bern dan Wahyu benar-benar bedah materi. Aku sendiri sedari tadi sibuk memikirkan ice breaking. Sekitar pukul 19.30 kami meninggalkan FIB, mereka berdua makan sedangkan aku menuju McD karena Arie ada disana bersama yang lain. Sampai McD ternyata kami hanya numpang ketawa dan berisik wkwkw. Tetapi yang jelas ketemu Arie untuk menyiapkan hari esok. Disana juga banyak cofas dan ada juga Gamada:)) Pukul 21.00 kami semua pulang.
Saat sampai di kos, Bern belum pulang. Njir ini anak berdua memang bondingnya telat-_- Bern sampai setengah jam kemudian. Sekitar jam 23.00 aku memutuskan tidur sedangkan Bern katanya tidak bisa tidur dan sudahlah ku biarkan dia terserah karena kami esok pukul 02.30 harus sampai GOR Lembah UGM.
Tanggal 7 Agustus,
IT'S THE DAY! Sekitar jam 01.30, Bern sudah membangunkanku, well tampaknya dia memang tidak tidur atau memang tidak bisa tidur. Dingin-dingin kami keluar kamar untuk mandi. Kamar mandinya terpisah dari rumah. Sebenarnya agak deg-degan karena aku telah mendengar cerita perihal demit-demit dan membuatku lumayan parno tapi sebenarnya tidak apa-apa sih hehe. Selesai mandi, kami bersiap dan pukul 02.15 kami berangkat.
Panitia tampak masih muka bantal. Kusam tanpa makeup haha. Kami mulai briefing lanjut sarapan lalu sholat Subuh berjamaah. Pukul 05.00 kami sudah meninggalkan lembah menuju ke GSP. Lumayan pagi karena mengantisipasi Gamada rajin dan faktanya kemarin ada Gamada sekitar pukul 05.15 sudah berada di GSP:)) Gamadaku mulai berdatangan. Aku bertugas distribusi caping di belakang dan Arie membawa tongkat di depan. Oke, aku mulai ribet dan ngos-ngosan. Setelah semua urusan caping selesai dan waktu sudah menunjukkan pukul 07.00, upacara pembukaan dimulai.
Rangkaian upacara hampir sama dengan tahun lalu saat aku menjadi Gamada. Bedanya orasi dilakukan oleh Mensesneg, Pak Pratikno dan terjun payungnya lebih banyak yaitu 50 penerjun. Ada pula atraksi air force dari pesawat Jupiter. So far, opening ceremony berjalan lancar dan aman.
Upacara selesai dan kami satu persatu moving menuju fakultas. Waktu menunjukkan pukul 10.00. Yey, acara tidak molor mengingat timeline yang super rigid (begitu sih kata orang-orang wkwk). Pada awal sesi Arie lebih banyak mengisi kelas karena aku harus mengurus ini itu terutama presensi dan konsumsi yang di awal rasanya kaget karena semua harus dilakukan dengan cepat. Sehabis ishoma, baru aku mengisi kelas. Well, dengan tata bahasaku yang masih belepotan, aku mencoba menjelaskan materi sejauh pemahamanku. Kelas aktif dan itu sudah membuat aku dan Arie senang. Selanjutnya Gamada pulang sebelum pukul 16.00. Kami para cofas setelahnya diburu penilaian penugasan dengan deadline pukul 17.15. Saat evaluasi, wajah-wajah kami sudah tidak karuan mbladusnya. Pukul 19.30 kami baru meninggalkan FIB.
Kondisi saat evaluasi #1 |
Kondisi saat evaluasi #2 |
Tanggal 8 Agustus,
DAY 2! Bern semalam tidak menginap di kos karena besok briefing mulai jam 04.00. Saat bangun lalu mengecek grup, dresscode hari ini adalah batik dan aku tidak bawa hft. Aku mencoba bodo amat tetapi saat aku sampai di GOR, everyone was wearing batik. Waduh. Seorang kenalan menyarankanku pinjam teman. Aku ingat kalau mba Nevi pernah berniat meminjamiku batik dan kebetulan dia belum berangkat. Akhirnya aku dibawakan dan Alhamdulillah pas.
Kelas di hari kedua berjalan lancar dan lebih ramai. Materi hari ini memang penuh dengan games dan berkelompok sampai mereka sambat mengapa sedikit-sedikit kelompok wkwk. Mungkin kelemahan dari ruang kelas kami yang cukup sempit untuk 45 orang Gamada + 2 cofas membuat moving menjadi cukup sulit. Penugasan hari kedua cukup tebal dan membutuhkan waktu lama untuk mengoreksi. Seperti biasa kami para panitia pulang selepas Isya. Malam itu pun aku pulang ke Bantul karena agenda PPSMB Univ 2 hari ke depan off. Namun, kami tetap diminta standby jika sewaktu-waktu Prince membutuhkan kami.
Day 2! (Day 1 lupa tida sempat poto) |
Bukan berarti libur. Pukul 08.15 aku sudah duduk manis di Gedung G FIB menunggu trainer untuk kelas kami datang. Agenda Palapa hari ke 5 dan 6 adalah softskill bersama trainer. Karena aku adalah cotrainer, maka disarankan untuk bertemu dengan trainernya terlebih dahulu. Trainer kelas kami adalah ibu Zulfa Purnamawati. Beliau adalah dosen di Departemen Sastra Arab. Beliau orangnya humble dan keibuan. Kami berdiskusi sekitar 45 menit karena beliau selanjutnya ada pertemuan. Setelah itu aku pulang dan mengurus segala urusan rumah yang kutinggal 2 hari lalu.
Tanggal 10 Agustus,
Ini baru libur hehehe. Santai sih santai, tapi saat bangun tidur rasanya masih pusing. Mungkin karena tanggung jawab kami yang masih ada di 2 hari kedepan. Sore itu aku sudah kembali ke kos dan menuju FIB untuk mengambil logistik. Saat bertemu teman-teman, kami malah membahas banyak hal. Awalnya yang hanya bedah materi softskills, berujung pada bahasan ice breaking dan jargon untuk closing ceremony. Memang, subkoor kami si Prince Agus Sastrawan kalau ngide suka telat, hellaw ini tinggal 2 hari lagi Palapanya:''') Kami selesai menjelang Isya dan aku pun masih lanjut cari makan dan cari teman makan heuheu. Akhirnya, aku makan sama Dora dan Alya dimana lagi kalau bukan gepreknya Pak Wage.
Tanggal 11 Agustus,
Kami berkumpul pukul 04.00 seperti kemarin. Kalau hari ini aku sudah pakai batik milikku sendiri hehehe. Hari ini Gamada akan full bersamaku dan trainer. Jadi Arie akan mengurusi teknis di lapangan. Kemarin aku sudah mewanti-wanti Gamadaku supaya tidak bosan melihat sosok gempal ini untuk 2 hari kedepan.
Softskills dibuka oleh ibu Zulfa dengan tebak nama berhadiah. Selanjutnya adalah materi-materi tentang how to survive in the campus life, bagaimana status mereka yang sekarang sudah menjadi mahasiswa dengan pola pikir yang harus lebih kritis daripada anak SMA. So far, semua materi sudah disampaikan dengan mantap oleh bu Zul. Pukul 15.15, Gamada sudah boleh pulang dan mereka bahagia sekali heuheu.
Day 5! Bersama ibu Zulfa |
Sore itu kami para panitia berfoto bersama sampai Maghrib. Aku mendadak ingin minum susu yang dijual di Plaza Agro. Lagi-lagi Dora mau menemaniku makan wqwq. Tetapi sayangnya malam itu kami terkena musibah. Di depan Klebengan, aku melihat kemacetan sehingga aku menurunkan laju motorku. Dora dan Alya di belakangku tidak siap dan jadilah motornya menghantam motorku. Antara kasihan dan ingin tertawa, sandal Dora putus dan lengan baju Alya robek. Masih shock, kami masuk Plaza Agro membeli susu dan tak lupa sandal. Malam itu akhirnya kami makan gratis di kos Alya karena ia sedang menjadi juragan rendang masakan neneknya.
Pukul 21.00 aku kembali ke kos. Kata Bude Atun, orang tuaku tadi kesini. Yah wkwk tadi baru beli susu. Bern lalu datang setengah jam kemudian. Pukul 22.00 aku tidur dan Bern sekali lagi masih ingin melek.
IT'S THE LAST DAY! Pukul 02.30 aku dan Bern sudah sampai GOR. Kali ini tampaknya memang agak molor dari kemarin karena briefing baru dimulai pukul 04.00. Tidak terasa beberapa jam lagi tugas kami akan berakhir.
Pukul 05.00 kami sudah di FIB. Kelas hari ini akan berakhir pukul 11.00. Arie benar-benar sibuk mengurus teknis dan aku berusaha membuat Gamada tidak bosan dengan iming-iming ini adalah hari terakhir mereka PPSMB. Aku pun juga meminta izin bu Zulfa untuk 15 menit lebih cepat eh malah yang terjadi 30 menit lebih cepat. Ibu Zulfa menangis saat mengakhiri sesi, bertemu anak muda adalah bertemu harapan, begitu kata beliau. Setelah kelas selesai, kami mulai sesi kado silang sesuai perjanjian kami. Alhamdulillah yah aku dapat tempat pensil wkwk. Kadonya ada yang aneh-aneh macam penggaruk punggung. Selanjutnya kami latihan Iron Dance dan Shikat Miring untuk melawan gugus sebelah nanti saat closing.
Pukul 12.15, Gamadaku sudah siap berbaris di depan Margono untuk moving. Seperti ini memang untungnya di FIB, tidak perlu jauh-jauh kalau hanya jalan ke GSP hehe. Kami semua lalu duduk tiga banjar tiap kelas dan mulai aksi bersaing jargon. Shikat miring pokoknya! Setelah menunggu (yang menurutku rasanya itu tidak terlalu lama), kami melepas Gamada untuk masuk formasi.
Saat qami menunggu dengan eaaa |
Cofas ternyata ada formasi sendiri. Tapi entah bentuknya jadi apa. Formasi tahun ini adalah lambang Universitas Gadjah Mada, setelah kemarin lambang United Nations, it's time to back to whom we are. Selesai formasi, tidak lain tidak bukan, ya foto-foto lah hehehe.
♥♥♥♥♥♥ |
Eaaaa khas kepala suku qta yang tida ada di poto |
The boys saat muka kami sudah hitam semua |
Appreciation pict for the Gadjah Muda, captain MCD |
Left to right: Ipul (si anak tahun 2000), Ari (kembarannya Arie wqwq, paling kepedean kalo diminta ttd presensi), Eko (kalo nggak ada Ari ya Eko juga bisa kok dimintain tanda tangan wkwk). |
Saat ini Palapa telah usai. Sudah se-le-sai. Aku mendadak merasa sepi dan hampa. Ini bukan lebay tapi rasanya serius. Sebulan ini kami para Poerbatjaraka bertemu cukup intens hampir tiap hari. Dari pagi jam 08.00 sampai sore jam 15.00. Pokoknya tiada hari tanpa melihat mereka. Tiada hari tanpa cek grup yang terus saja bikin deg-degan karena kabar dari Khayangan (baca: orang-orang penting di atas sana) sangat tidak pasti.
Cofas Poerbatjaraka paling senang joget. Biasanya yang memulai Kenanga, Diko, atau Bern. Playlist kami? NDX lah. Selain joget, kami juga hobi menggoda subkoor kami si jejaka Bali, Prince Agus Sastrawan. Selain karena beliaunya lemot memberi informasi sehingga biasanya kami dapat info duluan dari gugus sebelah, ada saja tingkah lakunya yang menyebalkan. Singkat kata, mas Agus telat nakalnya diantara subkoor Sosel, ada mbak Galuh dan mas Dwipi. Tapi tidak apa, yang penting kami sayang dan nyaman sama mas Agus HAHAHAHA. Intinya kalau kami semua berkumpul, seluruh mood langsung auto senang dan kalau kata Kenanga, kumpul itu bikin capek, capek ketawa doang.
Poerbatjaraka 3. 45 anak pilihan bangsa yang dipertemukan denganku dan Arie di ruang A211, FIB. Aku dan Arie awalnya takut kelas akan sepi dan krik-krik, ternyata dugaan kami salah. Beberapa anak mulai menonjol di kelas. Dito dengan sumpah Gadjah Mudanya (when it should be Sumpah Gadjah Mada Muda), Bismoko yang dinobatkan sebagai kepala suku kami (dengan tagline eaaa sambil dipatok), Izul yang aktifnya kelewatan kalau dimintai pendapat (good boy lanjutkan!), Dea a.k.a Jimin yang sudah mulai berisik semenjak gladi bersih, Dio yang angkatan 2016 asli Sunda duduk di pojokan suka tidak keliahatan kalau dia mengacungkan jari, (Kakak) Raihan yang juga sebenarnya Gamatu karena angkatan 2014, Ari yang kepedean karena suka aku mintai tandatangan presensi (dikiranya ai ngefans ama dia), Eko+Gabriel yang tidak dapat terpisahkan, Rangga si mojang Purwokerto (2016 juga), Andrew yang super pendiam padahal anak JB (well ini nggak ada hubungannya sebenarnya wqwq), Yoga yang anak pesantren sampai kudet info tidak mengerjakan penugasan, Misel yang pemalu, Sella yang kepo abis, Dyana yang penuh cinta, Ardina yang keliatan jutek, Agnes si berisik #2 setelah Jimin, Yunda si bu dokter sosialita yang di hari terakhir malah kakinya terkilir, Rizky si cewek aktif (saingannya Izul), dan masih ada kalian-kalian yang lain♥♥ So far ada beberapa grup yaitu: squad Gondes (Hapis, Heri, Bismoko), grup cewe rumpi (Rani, Shania, Ajeng, Adel), cowo lambe turah (Dio, Raihan, Ipul, Bayu, Dito, Farhan), cowo ingah-ingih (Gabriel, Eko, Elvin, Naufal, Ari). Wkwkwk. Kalian semua hebat pokoknya!
Kalau Palapa dibilang develops me a lot, well it did. Dari sekian banyak waktu yang sudah tersempatkan, dari segala tangis tawa keluh kesah, hal tersebut banyak membuatku belajar. Terlepas dari semua pandangan miring tentang PPSMB Palapa, well mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan kan?
Cofas Poerbatjaraka paling senang joget. Biasanya yang memulai Kenanga, Diko, atau Bern. Playlist kami? NDX lah. Selain joget, kami juga hobi menggoda subkoor kami si jejaka Bali, Prince Agus Sastrawan. Selain karena beliaunya lemot memberi informasi sehingga biasanya kami dapat info duluan dari gugus sebelah, ada saja tingkah lakunya yang menyebalkan. Singkat kata, mas Agus telat nakalnya diantara subkoor Sosel, ada mbak Galuh dan mas Dwipi. Tapi tidak apa, yang penting kami sayang dan nyaman sama mas Agus HAHAHAHA. Intinya kalau kami semua berkumpul, seluruh mood langsung auto senang dan kalau kata Kenanga, kumpul itu bikin capek, capek ketawa doang.
Poerbatjaraka 3. 45 anak pilihan bangsa yang dipertemukan denganku dan Arie di ruang A211, FIB. Aku dan Arie awalnya takut kelas akan sepi dan krik-krik, ternyata dugaan kami salah. Beberapa anak mulai menonjol di kelas. Dito dengan sumpah Gadjah Mudanya (when it should be Sumpah Gadjah Mada Muda), Bismoko yang dinobatkan sebagai kepala suku kami (dengan tagline eaaa sambil dipatok), Izul yang aktifnya kelewatan kalau dimintai pendapat (good boy lanjutkan!), Dea a.k.a Jimin yang sudah mulai berisik semenjak gladi bersih, Dio yang angkatan 2016 asli Sunda duduk di pojokan suka tidak keliahatan kalau dia mengacungkan jari, (Kakak) Raihan yang juga sebenarnya Gamatu karena angkatan 2014, Ari yang kepedean karena suka aku mintai tandatangan presensi (dikiranya ai ngefans ama dia), Eko+Gabriel yang tidak dapat terpisahkan, Rangga si mojang Purwokerto (2016 juga), Andrew yang super pendiam padahal anak JB (well ini nggak ada hubungannya sebenarnya wqwq), Yoga yang anak pesantren sampai kudet info tidak mengerjakan penugasan, Misel yang pemalu, Sella yang kepo abis, Dyana yang penuh cinta, Ardina yang keliatan jutek, Agnes si berisik #2 setelah Jimin, Yunda si bu dokter sosialita yang di hari terakhir malah kakinya terkilir, Rizky si cewek aktif (saingannya Izul), dan masih ada kalian-kalian yang lain♥♥ So far ada beberapa grup yaitu: squad Gondes (Hapis, Heri, Bismoko), grup cewe rumpi (Rani, Shania, Ajeng, Adel), cowo lambe turah (Dio, Raihan, Ipul, Bayu, Dito, Farhan), cowo ingah-ingih (Gabriel, Eko, Elvin, Naufal, Ari). Wkwkwk. Kalian semua hebat pokoknya!
Kalau Palapa dibilang develops me a lot, well it did. Dari sekian banyak waktu yang sudah tersempatkan, dari segala tangis tawa keluh kesah, hal tersebut banyak membuatku belajar. Terlepas dari semua pandangan miring tentang PPSMB Palapa, well mereka tidak merasakan apa yang kami rasakan kan?
Tidak banyak kata-kata, di Palapa ini aku paling banyak belajar mengolah emosi. Bagaimana kita harus bisa profesional, bagaimana kita harus tetap siap dan bahagia saat mengikuti agenda-agenda Palapa, tidak peduli apa yang terjadi di luarnya. Bertemu dengan berbagai macam orang, watak yang berbeda, pandangan-pandangan yang baru, sedikit banyak melatih apa itu arti sabar dan tidak egois. Semua kami persiapkan untuk bertemu Gamada 2017, adik kami, kawan kami, dan harapan baru kami yang telah ditunggu-tunggu untuk mewarnai Gadjah Mada.
Terima kasih untuk Arieany Krisna Dewi a.k.a Arie for being the best partner. Terima kasih sudah melengkapi berbagai macam kekuranganku, backup dengan cekatan, dan terutama lebih bisa membuat Gamada tertawa (well, they love u more than they love me:p). Pokoknya terima kasih sabarnya untuk bekerja sama denganku yang banyak kurangnya heuheu.
Terima kasih untuk Gamadaku di Poerbatjaraka 3. Terima kasih untuk 4 harinya. Terima kasih telah berproses bersama aku dan Arie. Terima kasih untuk selalu aktif dan membuat kelas hidup. Terima kasih untuk canda tawanya. Maafkan aku dan Arie belum menjadi cofas yang sempurna untuk kalian. Terutama aku yang selama 4 hari di depan kalian yang membuat kalian bosan melihat mukaku yang pas-pasan ini heuheu. Semoga apa yang kami sampaikan bisa berguna untuk kalian dikemudian hari di Gadjah Mada. Selamat berkontribusi untuk bangsa melalui disiplin ilmu dan kemampuan kalian :)
Terima kasih untuk Bern, Intan, Tirta, Dinny, Kenanga, Hijja, Gita, Cita, Dimas, Diko, Rofi, Cahyo, Wahyu, Aji, mbak Diayu, mbak Nevi, mbak Resti, mbak Fahmi, dan subkoor terhebat, Prince Agus Sastrawan. Terima kasih telah menjadi super team dan keluarga. Maafkan aku yang tidak bisa sempurna menjadi bagian dari kalian. Tidak lupa squad non cofas, korteks tercinta mbak Chal, perkap strong mbak Dinda, medis tersabar mbak Dilla mbak Daning, psdm tersayang mas Zaki, dan keamanan terdiam mas Riza, terima kasih telah sangat memahami kebar-baran dan keprimitifan kami.
Cofas Poerbatjaraka dan Prince I Gede Agus Sastrawan |
This is us :) |
The lovely partner, Arie ♥ |
Sekali lagi, PPSMB Palapa sudah selesai. Kami semua kembali ke kehidupan masing-masing, setelah hampir seluruh waktu liburan semester kami habiskan bersama. Gamada juga akan memulai kehidupan kampus mereka. Tapi ada yang tidak berubah, cinta dan cerita di benak kami masing-masing. Lets always keep in touch!
- SAYANG SEMUA MANUSIA PALAPAKU ♥♥♥ -